Telkomsel Hadirkan Sistem Pemantauan Kapal Perikanan bagi Pemda dan Nelayan di Malang dan Sulsel
Telkomsel myBusiness kembali memberikan solusi layanan korporasinya bagi pelanggan di berbagai daerah di Indonesia.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Telkomsel myBusiness kembali memberikan solusi layanan korporasinya bagi pelanggan di berbagai daerah di Indonesia.
Melalui penandatanganan Memorandum of Understanding, Telkomsel dan Sisfo Indonesia menghadirkan solusi sistem pemantauan kapal perikanan (Vessel Monitoring Solution/VMS).
VMS ini dihadirkan bagi pemerintah daerah serta nelayan di Sendang Biru Malang, Jawa Timur dan Sinjai, Sulawesi Selatan.
Tepatnya, di KUD Mina Jaya dan Kelompok Nelayan Rukun Jaya di Sendang Biru Malang, serta Kelompok Nelayan Aisyah dan Ikrar Jaya Group di Sinjai Sulawesi Selatan.
• Semester Pertama 2018, Penjualan Mobil di Jawa Timur Menurun, Beberapa Hal ini Jadi Faktornya
Vice President Sales and Marketing Area Jawa Bali Telkomsel, Ericson Sibagariang mengatakan, pihaknya berharap solusi tersebut bisa mendukung menyinkronkan kebutuhan nelayan lokal dengan kebijakan pemerintah dalam menjaga sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia.
Dikatakan Ericson, VMS sendiri merupakan solusi sistem pemantauan ikan dari Sisfo Indonesia dengan teknologi hybrid yang didukung infrastruktur GSM dari Telkomsel myBusiness.
"Infrastruktur GSM yang digunakan pada VMS tidak hanya akan membantu pemerintah dalam memantau aktivitas penangkapan ikan nelayan, tapi juga akan membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nelayan," terangnya melalui keterangan resminya, Rabu (29/8/2018).
• Bidik Kalangan Traveler, Ibis Budget Diponegoro Surabaya Usung Konsep Mess dan SweetBed
Dengan dukungan infrastruktur jaringan GSM, lanjutnya, teknologi hybrid pada VMS akan lebih banyak membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas penangkapan ikan yang lebih baik, serta membantu komunikasi dari kapal.
Sedangkan bagi pemerintah, VMS merupakan bagian dari usaha dalam memerangi ilegal, unreported dan unregulated fishing.
"VMS juga akan membantu fishing coordinator atau pemilik kapal meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan informasi kapal, serta untuk memperkirakan hasil tangkapan ikan," sambungnya.
Ericson menambahkan, selain teknologi konektivitas hybrid, solusi VMS juga memiliki banyak fitur seperti Tracking untuk memonitor posisi dan pergerakan kapal, Log Book yang memungkinkan nelayan melaporkan posisi penangkapan dan hasil ikan.
• Sempat Mengelak, Pegawai Stan Food Court Mall di Surabaya Akhirnya Mengaku Curi Smartphone Pelanggan
"Sehingga hasil tangkapan bisa diterima oleh pasar dengan harga yang layak, ada pula Fish Forecast untuk membantu nelayan mengidentifikasi keberadaan ikan di laut. Lalu, Distress Solution atau Panic Button yang dapat digunakan nelayan untuk menginformasikan keadaan darurat di kapal untuk mendapatkan bantuan," paparnya.
Selain itu ada juga fitur Weather Information untuk memberikan informasi perkiraan cuaca dari pihak otoritas seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Messaging Service yang merupakan sistem pengiriman pesan untuk memungkinkan nelayan berkomunikasi dengan petugas pelabuhan yang berwenang di darat.
"Serta Geofencing yang memanfaatkan GPS atau radio frequency identification untuk membantu nelayan mendapatkan informasi ketika memasuki daerah terlarang untuk menangkap ikan atau marine protection area," tukasnya.
• Catatan Perjalanan Sempurna Marcus/Kevin Raih Medali Emas di Asian Games 2018
Yuk Follow Instagram TribunJatim.com