Gas Elpiji 3 Kg Raib di Pulau Giliraja Sumenep Madura, Warga Kebingungan
warga Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep Madura, mengeluh langkanya gas elpiji ukuran 3 kg.
Penulis: Moh Rivai | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SUMENEP - Sejak tiga hari ini, warga Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep Madura, mengeluh langkanya gas elpiji ukuran 3 kg.
Hampir semua agen gas elpiji 3 kg, kosong, dan kalau pun ada yang masih tersedia, merupakan sisa kulakan lama dan harganya pun selangit.
“ Sudah tiga hari ini gas elpiji 3 kg raib mas. Warga disini sampai kebingan mencari gas ukuran 3 kg, bahkan ada mencari gas sampai ke pulau lain, tapi nihil juga,” papar Khairul warga Pulau Giliraja kepada Surya, Selasa (4/9/2018).
Warga yang kebingungan dengan raibnya gas elpiji, sempat kembali ke kayu bakar untuk kebutuhan memasak dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
• Elpiji 3 Kg di Surabaya Dilaporkan Langka, Pertamina Klaim Sudah Tambah Stok
"Kalaupun ada yang mendapatkan gas elpiji 3 kg, namun itu harganya hampir dua kali lipat dari harga biasanya. Karena itu sisa kulakan beberapa waktu lalu. Harganya bisa Rp 28 ribu,” lanjut Khairul.
Padahal, lanjut Khairul, saat sekarang cuaca laut aman-aman saja, sehingga alasan tidak adanya distribusi gas elpiji karena faktor cuaca ekstrem tidak tepat.
Pihaknya sudah menanyakan keberadaan gas elpiji di daratan kota Sumenep, juga banyak dijumpai gas elpiji kosong.
“ Kemana kira-kira raibnya gas elpiji ini, tentu masih teka-teki. Cuma kami berharap ada keterlibatan pemerintah untuk menanggulangi krisis ini,” pungkasnya.
Hal yang sama juga terjadi di wilayah Kecamatan Lenteng dan Guluk-Guluk, Sumenep, Madura. Hampir semua agen gas elpiji mulai kekurangan stok.
Sejumlah agen mengaku distribusi elpiji sudah berkurang sejak seminggu terakhir ini.
• Mengintip Isi Rumah Ahmad Dhani yang Sempat Dijual, Ada Foto Soekarno Hingga Bernuansa Drakula
“ Kami yang kulakan ke pangkalan elpiji di daerah terdekat ini pun membatasi pembelian kami, dengan alasan distribusi dari agen ke pangkalan tidak selancar selama ini,” kata Muchsin pedagang tabung gas eceran di Kecamatan Guluk-Guluk.
Muchsin menduga, raibnya gas elpiji karena tersendatnya distribusi gas elpiji ke beberapa pangkalan gas, dan berakibat pada pengiriman gas ke beberapa pedagang termasuk ke kepulauan.
“Mungkin kita perlu cek ke agen-agen gas elpiji, apa penyebab sebenarnya,” kata Muchsin.
Hal itu juga dibenarkan H A Kurdi, anggota DPRD Sumenep. Politisi Partai Demokrat ini mengaku kalao saat ini ia banyak dicurhati oleh warga masyarakatnya yang blingsatan karena raibnya gas elpiji. Sehingga pihaknya pun sudah turun ke berbagai tempat memastikan jika benar bahwa gas elpiji ukuran 3 kg habis.
“Memang sudah banyak yang kosong. Warga kebingungan, karena yang tersedia hanya gas tabung ukuran 12 kg. Itupun hanya satu atau dua saja,” kata Kurdi.
• Ramai Dikabarkan Putus, Billy Syahputra Unggah Foto dan Ngaku Kangen, Hilda Vitria Beri Balasan Ini
Karena itu, pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil Bagian Perekonomian atau Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dan Satpol PP melakukan operasi pasar agar persoalan ini segera teratasi.
“Karena kalau ini tak teratasi, maka bukan tidak mungkin ini malah menjadi masalah besar,” tegas Kurdi.(riv)