Pilpres 2019
Jokowi-Prabowo Kompak ke Jatim, Pengamat: Saling Berebut Suara Unik Penentu Kemenangan Pilpres
Pengamat menilai saling berebut suara unik yang jadi penentu kemenangan Pilpres, sehingga Jokowi dan Prabowo kompak safari ke Jatim.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dua tokoh bakal calon presiden alias Capres yang akan berlaga di Pilpres 2019, berkunjung ke Jawa Timur di waktu yang sama, yakni Kamis (6/9/2019) hari ini.
Joko Widodo, Capres petahana berkunjung ke Surabaya dan Mojokerto.
Jokowi hadir di Universitas PGRI Adi Buana di Surabaya dan berkunjung ke Pondok Pesantren Ammanatul Ummah di Pacet Mojokerto yang diasuh KH Asep Syaifuddin Chalim.
Sedangkan Capres Prabowo Subianto melakukan ziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang berada di Kabupaten Jombang, Kabupaten Bangkalan, dan Kabupaten Situbondo.
Melihat fenomena ini, Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga, Suko Widodo mengatakan, Jawa Timur memang sangat potensial dan menjadi penentu dalam pemilihan presiden tahun depan.
"Taruhlah Jawa Barat dan Banten sudah kena oleh Pak Prabowo. Lalu Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kena Pak Jokowi, maka Jatim menjadi kunci penentunya," kata Suko Widodo, yang dihubungi Surya (Tribunjatim.com Network), Kamis (6/9/2019).
• Sambut Kedatangan Jokowi di Kampus Adi Buana Surabaya, Emak-emak: Lanjutkan Pak Jokowi!
Sebab jumlah pemilih di Jawa Timur sangat besar, bahkan lebih dari seperempat suara yang ada di pulau Jawa ada di Jawa Timur.
Terkait elektabilitas, kata Suko memang butuh survei untuk keduanya. Tapi dalam situasi fluktuatif seperti ini menurut Suko agak sulit diukur.
"Tampaknya baik Jokowi maupun Prabowo ingin menggunakan strategi jaringan sebagai komunikasi politik awal. Bukan lewat media karena ini memang saat ini kampanye belum dimulai," katanya.
Tidak hanya itu, Jatim menurut Suko Widodo menjadi wilayah perebutan yang sangat ketat.
"Tentu, ini ketak di Jawa Timur. Apalagi Gerindra dan Demokrat sertakan punya suara yang cukup signifikan di Jawa Timur," tambahnya.
• Ziarah Makam Pendiri NU di Ponpes Tebuireng, Prabowo Ngaku Dekat dan Kenal Baik Keluarga Gus Dur
Lebih lanjut, kunjungan keduanya saat ini menarik jika dilihat kondisi Indonesia khususnya dari sisi ekonomi yang sedang bermasalah. Terutama melemahnya nilai tukar rupiah yang sampai menembus angka Rp 15.000.
Pihak Prabowo, lanjut Suko pasti ingin menyampaikan bahwa kondisi ekonomi Indonesia sekarang sedang terpuruk.
Sedangkan Pak Jokowi sebagai petahana pasti ingin menyampaikan pertahanan bahwa kondisi perekonomian sedang aman.
"Ibarat tinju, pesan politiknya yang satu bertahan. Satunya Pak Prabowo pasti akan menyerang," tegasnya.