Kunjungi Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo, Jokowi Ajak Santri Terus Jaga dan Rawat Persatuan Bangsa
Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat Sidoarjo, Kamis (6/9/2018) malam.
Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat Sidoarjo, Kamis (6/9/2018) malam.
Presiden datang bersama Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Moeldoko; Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, dan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.
Mereka disambut selawat para santri pondok pesantren yang berada di Desa Lebo, Kecamatan Kota Sidoarjo tersebut.
Di hadapan ratusan santri, presiden yang akrab disapa Jokowi itu berpesan agar persatuan Indonesia selalu dijaga dan dirawat dengan baik.
• Disambut Teriakan Ribuan Warga, Jokowi Bagikan 5.000 Sertikat Tanah di Surabaya
"Ini adalah anugerah dari Allah untuk kita, bangsa Indonesia," kata Jokowi.
Jokowi melanjutkan, Indonesia adalah negara besar dengan jumlah penduduk mencapai 263 juta jiwa yang tersebar di 17.000 pulau, di 514 kabupaten/kota, dan 34 provinsi.
"Dan kita hidup dengan beraneka ragam perbedaan. Beda agama, beda suku, adat, tradisi, bahasa daerah, dan sebagainya," lanjutnya.
Dibandingkan negara lain, kata Jokowi, perbandingannya sangat jauh.
• Jokowi Optimistis Tahun 2024, Seluruh Tanah di Jawa Timur Sudah Tersertifikasi
Indonesia mempunyai 714 suku dan 1.100 bahasa daerah.
"Negara tetangga, Singapura hanya punya empat suku. Kemudian contoh lain Afganistan, cuma ada tujuh suku, dua suku di sana berantem bertahun-tahun," urainya.
Indonesia juga merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
"Mari kita jaga keberagaman ini, kita jaga persatuan dan persaudaraan kita. Karena ini aset terbesar yang dimiliki bangsa ini," pesannya.
• Pilih Daniel Mananta Perankan Ahok di Film A Man Called Ahok, Sang Sutradara Beberkan Alasannya
Jokowi mengingatkan, jangan sampai, hanya gara-gara pemilihan bupati, pemilihan gubernur, atau pilihan presiden, menjadi tidak akur dengan saudara, tetangga, kawan, atau sebagainya.
Beda pilihan itu biasa, kata Jokowi, yang penting harus tetap rukun, setelah nyoblos pilihannya, sudah kembali seperti biasa.
Menurutnya tidak perlu saling menghina, apalagi mengumbar hal-hal negatif ke media sosial.