Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Melemahnya Nilai Tukar Rupiah, Pasar Properti Melambat, Sinarmas Land Pilih Lakukan Efisiensi

Di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), pengembang Sinarmas Land mengakui bila pasar properti melambat.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Dwi Prastika
SURYA/SRI HANDI LESTARI
Managing Director Sinar Mas Land, Dhony Rahajoe (kiri) saat di Surabaya, Rabu (12/9/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), pengembang Sinarmas Land mengakui bila pasar properti melambat.

"Tapi kami melihat ini adalah siklus 10 tahunan, dan kami menghadapinya dengan melakukan efisiensi, bertahan memberikan konsep produk yang menarik, dan melanjutkan progres dari pembangunan produk untuk menjaga kepercayaan konsumen," kata Managing Director Sinar Mas Land, Dhony Rahajoe saat di Surabaya, Rabu (12/9/2018).

Menghadapi siklus penurunan pasar properti dalam setiap 10 tahunan, diakui Dhony, pengembang harus tetap bertahan.

Pembangunan MERR di Surabaya Timur Agresif, Nilai Investasi Properti Langsung Naik 100 Persen

Sementara adanya pelemahan nilai tukar, saat ini tidak memberi pengaruh banyak pada pasar konsumen, karena penjualan produk masih menggunakan rupiah.

"Yang terimbas bahan baku bangunan. Antara lain harga besi. Tapi untuk proyek jangka panjang, biasanya sudah dilakukan antisipasi dengan belanja menggunakan harga tertinggi yang sudah diperkirakan," ungkap Dhony.

Sementara terkait penjualan, dalam tiga tahun terakhir, Sinarmas Land mengakui bila pendapatan dari hasil penjualan mengalami kontraksi dan beberapa kali melakukan koreksi target.

Mulai Lokasi hingga Fasilitas, Ini Berbagai Tips Membeli Rumah untuk Kaum Muda dari Agen Properti

Namun ia mengaku, seluruhnya masih dalam jalurnya.

Beberapa hal yang mereka pertahankan terkait proyek properti adalah lahan yang cukup bagus, lokasi dan konsep.

"Apalagi di tengah pasar yang lesu, penjualan banyak yang dilakukan dengan promo. Inilah saatnya membeli properti," tambahnya.

Ke depan, properti dipastikan akan tumbuh positif lagi.

Tiga Pabrik Gula Wilayah Barat di Bawah PTPN XI Telah Selesaikan Giling

Mengingat kebutuhan tempat tinggal selalu meningkat mengikuti bertambahnya jumlah penduduk.

Sementara bila dibandingkan lahan, yang tiap tahun malah menyempit tidak bertambah, sangat berbanding terbalik dengan kebutuhan.

"Kalau tahun depan, mungkin setelah pemilu, akan mulai naik, dan biasanya akan ada waktu untuk booming," jelas Dhony.

Terkait pasar Surabaya, Dhony melihat potensi pasar yang cukup dinamis.

Jadwal Tanding 11 Wakil Indonesia di Babak Kedua Japan Open 2018, Ada Perang Saudara

Ia mengatakan, daya beli masyarakat Surabaya sudah hampir sama dengan Jakarta.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved