Jelang Pilpres 2019, Ekonom UI Ajak Masyarakat Lebih Percaya Data Daripada Janji Orang
Menanggapi hal itu, Faisal mengajak para masyarakat untuk berpikir cerdas apalagi menjelang Pilpres 2019.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Ayu Mufihdah KS
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengkritisi pernyataan bakal Cawapres Sandiaga Uno, yang mengatakan pemerintah telah mengontrol data BPS.
Menurut Faisal, pernyataan Sandi mengenai pemerintah telah mengontrol data BPS tersebut tidaklah benar.
"Jadi menurut Sandiaga, data kemiskinan, data pengangguran, data inflasi itu dikontrol dan didekte oleh pemerintah," kata Faisal, dalam seminar #2019PilpresCeria yang diselenggarakan di Garden Palace Hotel , Senin (17/9/2018).
• Cegah Konflik Berkepanjangan, Begini Cara Wujudkan Pilpres 2018 Ceria Menurut Mahfud MD
Padahal menurut UU, lanjut Faisal, BPS adalah lembaga independen yang tidak bisa diintervensi termasuk presiden.
Jika ada intervensi maka akan ada sanksi pidananya.
"Hancur semua penelitian kalau data acuan tidak kredibel. Tidak itu saja, kalau semua data itu tidak kredibel ini bahkan adalah kehancuran suatu bangsa," ucap Faisal.
• Merokok di Dalam Kamar, Kakek asal Tulungagung Ini Tewas Terbakar Hingga Menjadi Arang
Faisal juga sempat mencuplik pernyataan Sandiaga yang menyatakan pemerintah akan berusaha menampilkan pencapaian dengan data yang dikontrol melalui lembaga seperti BPS.
"Sementara Sandiaga mengatakan mereka menjanjikan apa yang terjadi langsung pada masyarakat," kata Faisal.
Menanggapi hal itu, Faisal mengajak para masyarakat untuk berpikir cerdas apalagi menjelang Pilpres 2019.
• Meninggal usai Terseret Ombak Pantai Bantol, Begini Sosok Excel Genius di Mata Sahabat
"Data itu tidak punya partai, tidak punya kepentingan apa-apa. Jadi lebih baik percaya data daripada kata orang. Justru kata-kata orang itu bisa di cek dari data," lanjutnya.