Liga Indonesia
Takluk dari Persebaya, Rahmad Darmawan Sebut Timnya Kurang Fokus pada Pergerakan Pemain Tanpa Bola
Mitra Kukar harus takluk dari Persebaya Surabaya dengan skor 1-4 pada laga pekan ke-23 Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.
Penulis: Khairul Amin | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Mitra Kukar harus takluk dari Persebaya Surabaya dengan skor 1-4 pada laga pekan ke-23 Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Sabtu (22/9/2018).
Empat gol Bajul Ijo dicetak oleh David da Silva pada menit 30, 38 (P), 59, dan Misbakhus Solikin menit 49.
Sementara satu gol dari Mitra Kukar dicetak oleh Hendra Adi Bayauw di menit 56.
Takluk dari Persebaya diakui pelatih Mitra Kukar, Rahmad Darmawan karena skuat asuhannya kurang fokus pada pergerakan tanpa bola pemain lawan, sehingga itu menurutnya menjadikan lawan dengan leluasa melakukan pergerakan.
• Cetak Hat-trick saat Melawan Mitra Kukar Jadi Modal Apik Persebaya Hadapi Arema FC
Di sisi lain, Persebaya di laga ini diakui pelatih asal Lampung itu bermain baik, dengan pola permainan high presing yang efektif.
Meskipun diakuinya, permainan skuat asuhannya tidak kalah baik dan sudah berhasil mengimbangi permainan Persebaya.

“Kita sebenarnya bisa mengimbangi permainan Persebaya, hanya saja kita kurang fokus pada pergerakan pemain tanpa bola terjadi, utamanya pada second ball, baik dari bola corner maupun dari bola freekick,” terangnya usai laga, Sabtu (22/9/2018).
• Persebaya Vs Mitra Kukar, Ada Hat-trick dan Kartu Merah, Bajul Ijo Bungkam Naga Mekes 4-1
Perkembangan itu menurut Rahmad Darmawan, karena di babak kedua, Mitra Kukar unggul jumlah pemain setelah bek Bajul Ijo, Fandry Imbiri mendapatkan kartu merah di menit 53.
“Mereka berusaha memperbaiki di babak kedua, dan ada progres, meskipun kita diuntungkan dengan unggul jumlah pemain, tapi kita tidak bisa memaksimalkan,” tegas mantan pelatih Sriwijaya FC tersebut.
Ketidakmampuan memaksimalkan keunggulan pemain, menurut pelatih 51 tahun itu karena tim lawan, Persebaya merubah formasi dengan memainkan bola bertahan.
Berbeda dengan babak pertama yang bermain dengan sepak bola menyerang.
• Seusai Benturan dengan Pemain Arema FC Hendro Siswanto, Imanuel Wanggai Minta Maaf
• Pelatih Arema FC Berharap Insiden Benturan Hendro dan Imanuel Wanggai Jadi Pelajaran untuk Pemain
“Persebaya kalah jumlah pemain, mereka merubah formasi dengan formasi 4-4-1, kita juga sudah merotasi pemain dengan menggeser Septian David menemani Fernando, namun memang Persebaya bermain cukup efektif dalam bertahan saat bermain dengan 10 pemain,” pungkasnya.
Hal sama juga diungkapkan oleh penyeranga sayap tim Naga Mekes, Septian David Maulana.
Ketatnya laga menjadikan sejumlah peluang yang didapat belum bisa dikonfersi menjadi gol dan menyelamatkan Mitra Kukar dari kekalahan.
“Pertandingan sangat ketat, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, namun hasil belum memuaskan, ini akan menjadi bahan evaluasi di pertandingan selanjutnya, mungkin di pertandingan ini kurang rezeki,” pungkasnya.
• Madura United Vs Borneo FC, Diwarnai Gol Bunuh Diri, Pesut Etam Taklukkan Laskar Sape Kerrab
Dengan hasil ini, maka Mitra Kukar memperpanjang rekor tidak pernah menang sepanjang 11 laga.
Dari 11 laga tandang yang sudah dilalui sepanjang Liga 1 hingga pekan ke-23, tim Naga Mekes hanya berhasil meraih poin kala menahan imbang Arema FC dan PS Tira, selebihnya harus menelan kekalahan. (Khairul Amin)