Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah
Aksi Warga Palu Ambil Barang Toko Disorot Media Jepang, Begini Penjelasan Mendagri Tjahjo Kumolo
Aksi penjarahan warga di Palu, Sulawesi Tengah, usai gempa jadi sorotan media Jepang, begini penjelasan Menteri Dalam Negeri!
Aksi penjarahan warga di Palu, Sulawesi Tengah, usai gempa jadi sorotan media Jepang, begini penjelasan Menteri Dalam Negeri!
TRIBUNJATIM.COM - Kondisi warga pasca gempa magnitudo 7,4 di tiga daerah Sulawesi Tengah (Sulteng), masih membutuhkan bantuan kita.
Dilaporkan oleh Tribun Timur (grup TribunJatim.com), komunikasi di sana masih terbatas, evakuasi para korban meninggal masih berlangsung, dan kelaparan.
Akibat kelaparan ini, para warga korban gempa akhirnya bergerak sendiri.
• 21 Warga Jember yang Merantau di Palu Belum Diketahui Kabarnya
Aksi penjarahan ada di berbagai titik di pusat Kota Palu, menjadi tontonan yang biasa di tengah kondisi bencana.
Kapendam XIII Merdeka, Kolonel Inf Muhammad Thohir menegaskan, aksi penjarahan warga yang disebut-sebut telah diizinkan pemerintah, adalah tidak benar.
"Tidak benar aksi penjarahan warga ini dipersilahkan oleh pemerintah, memang apa negara ini," kata Thohir kepada Tribun Timur, di Makorem 132 Tadulako, Palu, Minggu (30/9/2018).
Informasi yang beredar tersebut kata Kolonel Thohir, bukan seperti demikian.
• Polda Jatim Galang Dana Bantuan Kemanusian untuk Korban Gempa Palu dan Donggala
Informasi yang benar adalah apabila masyarakat membutuhkan logistik, agar bisa dikoordinasikan dulu.
Lanjutnya, pengadaan logistik agar bisa didampingi oleh aparat TNI, Polri, atau pihak pemerintah dengan cara didata dan diinterfalisir apa saja kebutuhan warga.
"Jadi bukan untuk diizinkan melakukan penjarahan. Saya ulangi, tidak ada izin dari pemerintah untuk melakukan penjarahan, termaksud juga SPBU," tegasnya.
Ia menambahkan, bagi keluarga korban gempa agar minta pendampingan dari pihak Babinsa atau Bhabinkamtibmas di posko yang ada.

• Cerita Ray Sahetapy Soal Gempa di Palu, Ungkapkan Kisah Kerabatnya yang Hampir Diterjang Tsunami
Seorang warga Palu yang tidak mau disebutkan identitasnya mengaku, aksi penjarahan ini sudah berlangsung dari Sabtu (29/9/2018) malam, usai magrib.
"Sudah dari malam penjarahan warga, belum ada yang ditangkap. Kalau SPBU yang dijarah di Jalan Ki Hajar Dewantara sama Jalan M Yamin," kata ia.
Aksi penjarahan SPBU dan toko-toko di Palu ini terjadi pasca gempa bumi dan tsunami.