Lebih Simpel dan Bisa Swafoto, Inilah Tren Busana Instagram yang Fashionable
Inilah tren busana instagram yang fashionable, dengan model lebih simpel dan bisa swafoto.
Penulis: Sudarma Adi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tren fashion selalu mengikuti perkembangan gaya hidup. Fashion yang lagi digandrungi kaum hawa saat ini adalah busana yang simpel dipakai dan match saat difoto, atau dikenal style instagram fashionable.
Co Founder market place Love and Flair, Emily Jaury menjelaskan, busana yang disukai masyarakat urban di perkotaan saat ini lebih cenderung simpel dan independen.
“Tren yang disukai adalah yang gampang dipakai tapi sekaligus bisa untuk swafoto. Tentunya, busana ini cocok digunakan dan menawan,” katanya, di Ciputra World Surabaya (CWS), Rabu (3/10/2018).
Dari sisi tampilan, busana yang instagram fashionable ini tak memuat motif yang berlebihan. Biasanya, busana yang disukai adalah bermotif garis lurus atau polkadot.
Selain itu, ada tambahan aksen bling pada bagian kerah atau pinggang, untuk menjadikan tampilan lebih elegan.
“Ini disukai millenial fashion. Mereka sangat menyukai fast fashion, atau satu busana yang bisa dipakai seharian dan simpel,” urainya.
Dari sisi warna, meski trennya selalu berubah, namun secara umum warna netral seperti hitam, putih dan krem, tetap disukai kaum hawa.
Sedangkan untuk bahannya, para instagram fashionable lebih suka bahan katun, scuba dan polyester. Selain tak terlalu tipis, bahan kain ini adem dan bisa digunakan di out door atau in door.
“Kalau untuk bawahan, mereka cenderung suka celana panjang loose namun style high waist atau naik ke atas pinggang. Itu membuat perut kaum hawa lebih kurus atau slim,” kata Emily Jaury.
Tentunya, busana seperti ini lebih banyak disukai kaum hawa berusia 18-35 tahunan. Busana seperti itu bisa dipakai untuk acara formal atau bekerja, hingga non formal seperti ke pesta. “Lebih fleksibel dan independen,” jelasnya.
Sementara itu, terkait busana yang dijual Love and Flair di CWS, dia mengurai bahwa ada 20 brand fashion lokal yang ditampilkan. Total ada 250 busana terbaru yang dijual. “Kami menawarkan fashion multi brand ecommerce perempuan untuk usia 18-35 tahun,” katanya.
Dia memilih Surabaya sebagai pasar pop up, karena penjualan fashion secara online adalah terbesar kedua setelah Jakarta. Dengan harga antara Rp 200 ribu hingga Rp 2 juta, dia memfokuskan target independent social woman.
“Kami mengadakan pop up market di CWS selama dua bulan atau hingga November mendatang,” pungkas Emily Jaury. (Sudarma Adi)
