Manajemen Arema Minta Persebaya Tidak Khawatir Berlebihan
Menurut Djadjang Nurdjaman, keputusan ini diambil sebagai bentuk antisipasi dan jaga-jaga sebelum pertandingab digelar.
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Persebaya Surabaya nampaknya masih belum dapat seratus persen percaya soal keamanan yang ada di Malang pada laga super big match, Sabtu (6/10/2018) besok melawan Arema FC.
Pasalnya mereka tak mengambil jatah Official Training (OT) di Stadion Kanjuruhan, Jumat (5/10/2018), dan lebih memilih berlatih di Lapangan SIER Surabaya.
Menurut Djadjang Nurdjaman, keputusan ini diambil sebagai bentuk antisipasi dan jaga-jaga sebelum pertandingab digelar.
"Kami lakukan itu hanya untuk antisipasi saja, karena kekhawatiran itu belum sepenuhnya cair. Jadi kami perlu berjaga-jaga," kata Djadjang Nurdjaman saat preskon di Malang, Jumat (5/10/2018) sore.
Menanggapi hal ini, manajemen Arema FC mengatakan, itu semua merupakan hak dari tim tamu.
• Kwik Kian Gie Sempat Ditemui Ratna Sarumpaet Sebelum Terbukti Bohong, Bahas Kerajaan hingga Gangguan
• 5 Fakta Terbaru OTT Wali Kota Pasuruan Oleh KPK, Kronologi hingga Dicopot dari Timses Jokowi-Ma’ruf
• Reaksi Keluarga Korban KM Sinar Bangun Soal Rekening Ratna Sarumpaet: Jangan Duka Kami Dijual
Yang terpenting bagi Singo Edan, semua kewajiban telah mereka lakukan, termasuk memberikan fasilitas keamanan untuk Persebaya.
"Itu semua hak klub. Tidak ambil jatah OT tidak apa-apa. Bahkan kami resmi berkirim surat tiga hari lalu ke mereka (Persebaya,red). Kami tanya minta official training tidak? Kami jamin. Kalau minta rantis waktu official training kami siapkan, kami jamin dan garansi. Lalu kemarin malam mereka bilang tidak memanfaatkan official training, ya kami harus terima itu," kata Sudarmaji Media Officer Arema FC, Jumat (5/10/2018).
Indikasi krisis kepercayaan Persebaya pada penpel Arema FC semakin menguat setelah hingga kini manajemen Persebaya juga tak memberitahu tempat dimana mereka menginap.
"Sampai saat inipun mereka juga tidak mau menyebutkan dimana mereka stay. Ya tidak apa-apa, kami sampaikan ke pihak kepolisian tolong bersabar, tidak apa-apa, hak klub tidak menyampaikan. Kita tidak menekan. Yang pasti kami ingin Arema bersikap profesional, melayani apa yang menjadi keinginan tim tamu," ujarnya saat di temui di Polres Malang.
Pihaknya berharap agar warning atau antisipasi yang dilakukan Persebaya justru dapat membuat kondisi tidak mengenakkan antar dua tim.
"Jangan sampai statmen yang sifatnya warning itu justru membuat suasana tidak enak.Boleh sifatnya warning tapi jangan khawatir berlebihan," tegasnya.
Sebelumnya Djadjang Nurdjaman menjelaskan, antisipasi yang dilakukan Persebaya saat akan berlaga di kandang Arema FC ini karena melihat ricuh yang terjadi saat Arema FC menjamu Persib Bandung.
Kala itu banyak penonton yang memasuki lapangan dan bahkan kepala pelatih Persib, Mario Gomez terluka karena lemparan benda keras.(myu)