Presiden Jokowi Buka Suara Soal Dirinya yang Disebut PKI dan Antek Asing: Logikanya Nggak Masuk
Kerap diterpa tudingan-tudingan soal PKI, anti-Islam, dan antek asing, Presiden Jokowi akhirnya buka suara!
Penulis: Alga | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Kerap diterpa tudingan-tudingan soal PKI, anti-Islam, dan antek asing, Presiden Jokowi akhirnya buka suara!
TRIBUNJATIM.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi), baru-baru ini menanggapi tentang hoaks yang kerap menyerang dirinya, terutama di media sosial.
Jokowi menanggapinya dalam acara "30 Menit Bersama Presiden" yang ditayangkan NET TV, Minggu (7/10/2018) lalu.
Dalam acara tersebut, Jokowi menjawab pertanyaan mengenai izu yang menyebut dirinya sebagai anggota Partai Komunis Indonesia alias PKI.
• Dengar Ucapan Jokowi, Andi Arief Tarik Semua Kritikannya Soal IMF-WB, Sempat Singgung Anggaran & KPK
"Ya ini kan dimulai dari 2014 dulu yang namanya Obor Rakyat."
"Setelah itu ada lagi Saraja (nama media) yang mengabarkan Jokowi itu PKI."
"Logikanya nggak masuk."
"Foto tahun 55, ya saya lahir saja belum," papar Jokowi.
• Potret Iriana Rapikan Kancing Kerah Baju Presiden Jokowi Disoroti 3 Tokoh, Bu Iriana Gembelengan
Menurut Presiden Indonesia ke-7 ini, isu yang dia sebut hoaks dan fitnah ini memang sangat meresahkan dan menimbulkan tanda tanya.
"Ini kembali lagi fitnah, hoaks seperti ini sangat meresahkan dan membuat tanda tanya," katanya.
• Sang Pisang Kaesang Pangarep Dikritik Seperti Gorengan Seribuan, Balasan Putra Jokowi Disoroti
Jokowi pun menegaskan bahwa dirinya bukanlah bagian dari PKI, apalagi keluarganya.
Ia menyatakan, tak ada satupun dari keluarganya yang merupakan anggota dari partai yang sensitif di Indonesia tersebut.
"Saya sampaikan sekali lagi, saya, orangtua saya, kakek nenek saya, keluarga besar saya, tidak ada yang namanya PKI."
"Saya pastikan tidak ada," tegas Jokowi.
• Sukses Jadi Host di Pembukaan Asian Para Games 2018, Raffi Ahmad Dapat Pujian, Jokowi Katakan ini!
Jokowi juga mengatakan agar masyarakat bisa melakukan kroscek secara langsung di sekitar tempat tinggalnya dulu.