Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Didanai PT Gudang Garam. Pembebasan Lahan Bandara Kediri Kurang 170 Hektar

Pembebasan lahan Bandara Kediri kurang 170 hektar, dengan biaya didanai oleh PT Gudang Garam.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM/DIDIK MASHUDI
Sutrisno Ketua TP3 Kabupaten Kediri 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Meski sejumlah perizinan masih sedang diurus, pembangunan Bandara Kediri bakal dimulai 2019. Saat ini proses pembebasan lahannya juga masih terus berlangsung.

"Kekurangan lahan yang akan dibebaskan sekitar 170 hektar. Sebagian lahannya diperuntukkan untuk jalan," jelas Ir Sutrisno, Ketua Tim Pertimbangan Percepatan Pembangunan (TP3) Kabupaten Kediri kepada wartawan, Sabtu (13/10/2018).

Proses pembebasan lahan ini masih dilakukan pihak PT Gudang Garam Tbk selaku investor yang mendanai pembangunan bandara.

Apalagi pembangunan Bandara Kediri telah menjadi proyek strategis nasional (PSN). Sehingga mekanisme dalam pembebasan lahan nanti dilakukan sesuai dengan ketentuan pemerintah.

"Ada permainan dalam pembebasan lahan, sehingga harganya tinggi. Kalau harganya tinggi proyeknya gagal yang dirugikan nanti masyarakat," ungkapnya.

Sehingga proyek Bandara Kediri masuk menjadi PSN, supaya pembebasan lahannya tidak terus naik. "Kalau harganya terus naik, nanti pembebasan lahan seperti jalan tol lewat eksekusi," jelasnya.

Sutrisno menyebutkan, sejumlah perizinan telah dikeluarkan pemerintah seperti izin dari Kementerian Perhubungan, izin Mabes TNI AU dan SK Presiden tentang proyek strategis nasional.

"Izin yang sudah ada itu untuk memayungi proyek bandara," jelasnya.

Saat ini tengah dilakukan sosialisasi proses perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Lahan tanah kas desa dan jalan umum yang terkena proyek bandara juga akan dilakukan penggantian.

Sebelumnya Gubernur Jatim Soekarwo juga memastikan pembangunan Bandara Kediri bakal dimulai 2019. Apalagi proyek Bandara Kediri menjadi proyek strategis nasional sehingga bakal mendapatkan prioritas.

"Dulu yang dibutuhkan diperkirakan hanya butuh lahan sekitar 300 hektar, kemudian ditambah menjadi 500 hektar," ungkap Pakde Karwo.

Gubernur juga menambahkan, meski pembebasan lahan masih berlangsung, namun pembangunan sudah dapat dilakukan. "Sudah bisa dibangun paralel pada 2019," jelasnya.

Terkait pendanaan pembangunan bandara bakal dilakukan oleh PT GG Tbk. "Banyak dampak positif dari keberadaan bandara, salah satunya memperlancar distribusi barang dan jasa," ungkapnya.

Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menetapkan lokasi Bandara Kediri. Saat ini sudah masuk dalam finalisasi desain dan penyelesaian pembebasan tanah.

Jika sudah dapat diselesaikan, tahun depan sudah dapat dimulai pembangunannya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved