Ungkap Potensi Daerah Tambang Emas Terbesar, Pakde Karwo Minta Pengusaha Tak Lari dari Jatim
Menurut Pakde Kawro, kumpulan emas terbesar di Asia Tenggara berada di Jawa Timur.
Penulis: Delya Octovie | Editor: Ayu Mufihdah KS
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Surabaya International Jewelry Fair kembali digelar di Hotel Shangri-La, Surabaya, mulai tanggal 25-28 Oktober 2018.
Upacara pembukaan dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dengan memukul gong, Kamis (25/10/2018),
Pria yang karib disapa Pakde Karwo itu menyebut, industri perhiasan di Jawa Timur sesungguhnya memiliki potensi yang sangat besar.
Dalam pidato pembukaan Surabaya International Jewelry Fair, Pakde Karwo mengucapkan terima kasih pada Dekranasda Kabupaten dan Kota.
Sebab, menurutnya, 50 persen industri perhiasan Indonesia kini didominasi oleh Jawa Timur.
• Inspirasi Desain Interior Ruang Tamu Minimalis dan Elegan dengan Sofa Gaya American Style
“Ada 11 kabupaten kota potensial, beberapa di antaranya Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Malang, Lamongan, Pasuruan, Lumajang, dan Pacitan. Saya juga bawa tadi produknya,” ujarnya sambil mengeluarkan perhiasan dari kantong kemeja batiknya.
Menurut Pakde Kawro, kumpulan emas terbesar di Asia Tenggara berada di Jawa Timur.
“Mungkin kalau data baru ditemukan, mungkin kita kedua setelah Afrika Selatan,” tukasnya.
Dari informasi yang ia dapat, ada hasil pengamatan terbaru satelit internasional yang menunjukkan adanya 26.000 hektar tambang emas di antara Kabupaten Lumajang dan Malang.
• Sambut Hari Sumpah Pemuda, Siswa SMATAG Surabaya Gelar Teatrikal Perjuangan Era Pangeran Diponegoro
Tidak hanya itu, sekitar 58.000 hektar tambang emas terdapat di antara Tulungagung dan Trenggalek, serta 90.000 hektar lainnya di Pacitan.
Selain emas, Pakde Kawro juga menyebut adanya berlian, safir, sampai tembaga yang ada sekitar tambang.
“Jadi, bu Dirjen dan hadirin sekalian, di sini saja industri perhiasannya. Jangan lari dari sini. Kesalahan serius kalau dipindah dari Jawa Timur,” tegasnya.
Ia juga berpesan pada para tamu untuk lebih mencintai produk perhiasan dalam negeri, dengan cara tidak membeli emas di Arab Saudi.
“Kalau umroh, jangan beli emas di Arab Saudi. Jangan beli di Dubai, sebenarnya handmade Indonesia. Tetapi ditulisnya handmade India. Lebih baik beli di sini, kualitas handmadenya juga lebih bagus,” katanya.
• Antisipasi Adanya Botoh Saat Pilkades Serentak, Polres Malang Bentuk Tim Saber Judi