UMK Jatim 2019
UMK Jatim 2019 Naik di Atas 8 Persen, Pengusaha Langsung Protes: Kami Keberatan
Menanggapi kenaikan UMK Jatim 2019, Ketua APINDO Jatim, Arief Harsono, mengatakan tidak semua kondisi pengusaha sama, bahka banyak yang merasa berat.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Ayu Mufihdah KS
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Timur mengaku keberatan atas penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2019 di Jatim yang di atas 8 persen.
Menurut Ketua APINDO Jatim, Arief Harsono, tidak semua kondisi pengusaha sama menyikapi kenaikan UMK Jatim 2019.
Arief Harsono menyebut industri yang merasa berat atas kenaikan UMK Jatim 2019 antara lain, industri teknologi dan industri padat karya.
"Terus terang saja, di anggota kami kan ada pengusaha dan investor. Kalau ditekan terus dengan upah minimum yang seperti ini, bagaimana cara kami menghitungnya," ujar Arief Harsono.
Pasalnya, kata dia, sebagai pengusaha tentu tidak hanya memikirkan cara membangun usahanya agar konsisten.
• Nikita Mirzani Tak Mau Lagi Komentari Hubungan Luna Maya dan Reino Barack: Gue Enggak Tahu
Namun juga cara menarik investor agar berinvestasi sehingga kesempatan lapangan kerja bisa terus terbuka.
Apabila ditekan terus dengan kenaikan UMK Jatim 2019, dampaknya bisa mempengaruhi konsistensi lapangan usaha tersebut.
"Belum lagi, penduduk di Jatim sangat padat sekali. Tentunya, dari pengusaha berharap pemerintah bisa bekerja sama agar tenaga kerja dan lapangan kerja bisa terus konsisten. Jangan terus ditekan, karena tentunya kami keberatan," ungkap Arief Harsono.
Dia menambahkan, pihaknya juga ingin melihat bahwa kepentingan usaha dengan para pekerja harus seimbang.
• Kenali Cara Penularan Kutu Rambut, Bisa Berpindah dengan Media yang Sering Digunakan Bersama-sama
Sebab, jika tidak ada pekerja, tentu usaha itu tidak bisa berjalan dengan baik.
Begitu sebaliknya, jika tidak ada yang memberikan lapangan kerja, pekerja bisa pengangguran.
"Untuk itu, mari memikirkan nasib pekerja dan pengusaha secara seimbang. Kami tidak ingin dibela, kalau sudah ada peraturannya ya kami laksanakan. Hanya saja, pemerintah mendengarkan juga dari sisi pengusaha apa kesulitannya selama ini," ungkap Arief Harsono.
"Kami ingin juga menghidupkan dan mensejahterahkan pekerja kami sesuai dengan koridor yang benar. Tapi kalau ditekan terus seperti ini, jangan," sambung Arief Harsono.
• Dari Artis Layar Kaca hingga Jadi Ibu Bhayangkari, Kadek Devi Dukung Suami Jabat Tugas di Pasuruan
Senada dengan APINDO, Asosiasi Persepatuan Indonesia Jatim juga menilai kenaikan UMK Jatim 2019 akan memiliki dampak sendiri terhadap industri sepatu.