Fans Sepakbola Ingin Ketum PSSI Dicopot, Kepemimpinan Edy Rahmayadi Dibahas Media Internasional
Sejumlah kelompok, dan banyak netizen menuntut Edy Rahmayadi untuk segera tanggalkan jabatannya sebagai ketua PSSI.
TRIBUNJATIM.COM - Nama Edy Rahmayadi digemakan di sejumlah lokasi di Indonesia.
Bukan dukungan yang diteriakkan oleh sejumlah kelompok ini untuk sang ketua PSSI, Edy Rahmayadi, melainkan desakan untuk segera turun.
Sejumlah kelompok, beberapa di antaranya di Jawa Timur, menuntut Edy Rahmayadi untuk segera tanggalkan jabatannya sebagai ketua PSSI.

Tak hanya aksi turun ke jalan, suara-suara penggemar sepak bola di medsos pun juga riuh meminta Edy Rahmayadi untuk tinggalkan PSSI.
(Mantan Adik Ipar Irwan Mussry yang Dulu Pernah Jalin Hubungan Terlarang dengan Pesinetron Cantik)
Ya, Edy Rahmayadi memang jadi sorotan akibat penampilan kurang maksimal yang ditunjukkan timnas Indonesia di Piala AFF 2018.
Setelah kalah dari 2-4 Thailand di matchday ketiga Piala AFF 2018, netizen di Twitter ramai menyuarakan tagar #EdyOut.
Tagar tersebut berisi desakan dari netizen agar Edy Rahmayadi bersedia meninggalkan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.
Fox Sports Asia pun ikut mengulas kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di timnas Indonesia selama berlaga di Piala AFF 2018 .
Media yang sama juga menuliskan lima alasan yang membuat Edy Rahmayadi layak mundur dari kursi Ketua Umum PSSI.
Dilansir BolaSport.com dari Fox Sports Asia, berikut lima alasan yang membuat Edy Rahmayadi harus mundur dari PSSI:
1. Penampilan buruk timnas Indonesia
Pertama kali Edy Rahmayadi ditunjuk sebagai Ketua Umum PSSI, Timnas Indonesia mampu menembus final Piala AFF 2016 meski harus tumbang dari Thailand di partai final.
Namun, dua tahun setelah gelaran itu, prestasi timnas Indonesiamerosot di turnamen tersebut.
Di Piala AFF 2018, peluang timnas Indonesia lolos ke semifinal tipis setelah menelan dua kekalahan dalam tiga laga pertama fase grup.
Dengan tiga poin dari tiga pertandingan, timnas Indonesia wajib memenangi laga terakhir kontra Thailand, Minggu (25/11/2018).