Karst Tulungagung Selatan Diusulkan Jadi Geopark Untuk Tarik Wisatawan
Wilayah pegunungan kapur (karst) Tulungagung selatan dianggap penting, karena menyimpan fosil bukti kehidupan manusia purba. Namun keberadaannya teran
Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Wilayah pegunungan kapur (karst) Tulungagung Selatan dianggap penting, karena menyimpan fosil bukti kehidupan manusia purba. Namun keberadaannya terancam oleh penambangan batu marmer.
Dhanny S Sutopo, akademi dari Universitas Brawijaya Malang UB mengatakan, pegunungan kapur (karst) Tulungagung Selatan sangat vital. Bebatuan ini mirip spon alam, yang bisa menampung air.
Karst di Tulungagung Selatan dianggap istimewa, karena di dalamnya tersimpan fosil kehidupan zaman purba. Karena itu salah satu usulan yang diberikan Dhanny ke Badan Perencanaan daerah (Bappeda) Tulungagung adalah, menjadikan karst selatan sebagai geopark.
Dengan geopark, ada pemanfaatan untuk konservasi, wisata dan pendidikan tanpa merusak karst.
• Sukses Go International, Agnez Mo Kalahkan Maroon 5 Hingga Mariah Carey di Tangga Lagu Billboard
“Untuk studi geologi, karst Tulungagung tidak akan ada habisnya. Untuk studi konservasi, Tulungagung menyediakan semua,” ujar Dhanny kepada TribunJatim.com, Rabu (21/11/2018).
Dhanny sebelumnya telah meneliti gua-gua karst di Tulungagung selatan. Salah satu temuannya adalah sebuah gua karst seluas lapangan sepakbola.
Karena itu perlu ada upaya penataan zona penambangan marmer.
“Ancaman terbesarnya memang dari penambangan marmer, dan mereka sudah dulu punya izin. Karena itu Pemkab perlu menjembatani, ada jalan tengah mana blok yang bisa dimanfaatkan mana yang harus dilindungi,” tegas Danny kepada TribunJatim.com.
• Bela Ulama di FB, Pria Asal Sampang ini Ditembak Seorang Pemuda Persawahan
Masih menurut Dhannya, keberadaan manusia fosil kehidupan purba adalah salah satu keistimewaan geopark di Tulungagung. Hal serupa tidak ditemui di geopark yang saat ini sudah ada.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tulungagung, Indra Fauzi mengatakan, ke depan akan dibangun museum peradaban.
Museum ini untuk menampung semua temuan era prasejarah, hingga era modern. (David Yohanes)