Dorong Pereknomian, BI Bersama Pemkab Mojokerto Resmikan Eduwisata Kawasan Organik Kampung Brenjonk
Peresmian eduwisata ini merupakan satu di antara program sosial Bank Indonesia untuk mendorong peningkatan perekonomian daerah melalui program sosial.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bank Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Mojokerto meresmikan Eduwisata Kawasan Organik Kampung Brenjonk, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Kamis (13/12/2018).
Peresmian eduwisata ini merupakan satu di antara program sosial Bank Indonesia untuk mendorong peningkatan perekonomian daerah melalui program sosial kluster organik.
Peresmian ditandai pemotongan pita secara simbolis dilanjut pemecahan kendi oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng bersama Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi A. Johansyah.
• Bank Indonesia Dorong Ekspor Berbasis Industri Halal, Inisiasi Program Sertifikasi Halal 1000 UMKM
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng menjelaskan, program sosial Bank Indonesia tersebut merupakan bentuk komitmen Bank Indonesia dalam meningkatkan kapasitas perekonomian daerah.
"Di sini yang menjadi perhatian Bank Indonesia bukan hanya dari sisi kebijakan moneter saja mulai dari peningkatan kapasitas ekonomi hingga ketahanan pangan. Akan tetapi, kami juga fokus dari sisi kapasitas produksi masyarakat daerah," ujarnya di sela-sela peresmian.
Apalagi menurutnya, saat ini tren organik terus berkembang dan sudah diterapkan di berbagai belahan dunia. Melihat hal ini, komoditas organik dinilainya memiliki prospek yang sangat besar.
• Bank Indonesia Dorong Kemandirian Ekonomi Pesantren Lewat Tiga Program ini
Belum lagi ditunjang dengan rata-rata masyarakat kini yang memiliki nilai income tinggi. Di mana hampir sekitar 50 juta masyarakat di Indonesia termasuk golongan menengah ke atas.
"Masyarakat income tinggi ini sudah mulai mencari produk yang sehat. Maka dari itu, Bank Indonesia sangat concern untuk meningkatkan kapasitas perekonomian daerah sehingga ke depannya produksi masyarakat desa bisa tumbuh. Kalau ini bisa direplikasi kampung lain, pertahanan pangan kita bagus sekali," jelasnya.
Sugeng menambahkan, dalam peningkatan perekonomian daerah melalui program sosial kluster organik tidak hanya jangka pendek saja yang dilakukan, tetapi juga harus dipikirkan jangka panjangnya.
• Bank Indonesia Targetkan Bina 250 Pondok Pesantren untuk Kembangkan Unit Usaha di 2019 Mendatang
"Di dalam mengelola lingkungan seperti ini juga butuh jangka panjang. Misal, potensi pengembangan pariwisata, ke depan Kampung Brenjonk ini juga akan menjadi fokus kami dalam menggali potensi wisata yang ada, seperti eco wisata," tuturnya.
Sebab apabila tidak dipikirkan jangka panjangnya, kata Sugeng, dari segi moneter rupiah bisa tertekan terus. Maka dari itu, struktural di tourism digiatkan di desa-desa.
"Supaya rupiah tidak tertekan dan mengajak masyarakat luar untuk datang wisata ke desa-desa. Ini bisa dibilang menjadi satu di antara langkah kecil untuk menunjang itu, kalau dilakukan di berbagai daerah bisa sangat kuat sekali," katanya.
• Hasilkan Sampah Plastik 4 Ton Per Tahun, Pemerintah Kabupaten Mojokerto Maksimalkan 170 Bank Sampah
Sementara itu, Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi menambahkan, pihaknya akan terus mensupport pengembangan Kampung Brenjonk. Sejumlah investasi juga disiapkan dalam pengembangan potensi desa yang ada di Kabupaten Mojekerto.
"Kami akan terus mengungkit potensi yang ada dan ini menjadi bentuk komitmen kami sesuai peraturan gubernur yang dikeluarkan. Nilai investasinya sekitar Rp 1 miliar untuk dua tempat yakni di Trowulan dan Brenjonk," tambahnya.