Liga Indonesia
Hormati Kontrak Dengan Persebaya, Izaac Wanggai Rela Tak Rayakan Natal di Papua
Izzac Wanggai, seorang pemain Persebaya rela rayakan hari Natal tahun ini di Surabaya.
Penulis: Khairul Amin | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Izaac Wanggai, seorang pemain Persebaya rela rayakan hari Natal tahun ini di Surabaya.
Hal itu disampaikan Izzac sebagai bentuk penghormatan dia terhadap kontrak dengan Persebaya yang masih akan berlansung hingga Januari 2018.
Terlebih, di tanggal 23 Desember nanti Persebaya akan jalani laga babak 64 besar Piala Indonesia saat sambangi markas PSKT Sumbawa Barat, di Stadion 17 Desember, Mataram, NTB.
"Momen Natal milih di Surabaya. Karena saya dan keluarga memang rencana tahun ini Natal di Surabaya, kebetulan juga saya ada kontrak dengan Persebaya higga Januari, jadi saya hargai kontrak, saya kerja di sini sampai Januari selesai Piala Indonesia," terang Izzac, Selasa (18/12/2018).
Dia juga memastikan akan tetap ikut berlaga di tanggal 23 meskipun sangat dekat dengan perayaan natal di tanggal 25.
"Kalau dikasih ikut, saya ikut, saya kerja masih ada kontrak sampai Januari. Tetep nutud perayaannya, saya di sini merayakan sama keluarga," tambahnya kepada TribunJatim.com.
• Nikita Mirzani Unggah Foto Lepas Hijab untuk Pertama Kalinya, Tanpa Turban Cuma Pakai Bando
• Transkrip Pidato Lengkap Prabowo Subianto yang Prediksi Indonesia Akan Punah
• Kontrak Belum Diperpanjang, Bejo Sugiantoro Tegaskan Akan Tetap Jalankan Tugas Sampai Desember
Terlebih selama libur selama kurang lebhih sepekan, dia mengku menjaga kondisi fisik.
"Saya jaga kondisi selama seminggu, di apartemen ada fitnes, saya latihan di situ untuk mempersiapkan," tuturnya.
Untuk menjalankan niatnya merayakan natal di Surabaya, Izzac bahkan sudah memboyong keluarganya dari Papua ke Surabaya.
"Iya, ini istri dan anak saya sudah di Surabaya, jadi kita sama-sama natalan di sini," tambah pemain 36 tahun tersebut.
Merayakan natal tidak di kampung halamannya, Papua, ini bukan yang pertama bagi Izzac. Sebab, dulu diakui Izzac ia pernah juga merayakan di Surabaya.
"Dulu waktu saya di Persidafon, kita TC di sini, waktu zamannya Fredi Muli pegang Persidafon, kami pernah natal dan tahun baru di Surabaya," tuturnya kepada TribunJatim.com.
Merayakan di Surabaya, perbedaan paling mencolok menurutnya adalah tidak bisa kumpul dengan keluarga. Juga tidak bisa makan bersama makanan khas Papua, Papeda.
"Kalau di Papua, bisa kumpul dengan keluarga besar, tapi di sini saya hanya kumpul sama keluarga dan teman-teman di sini, ingin tau suasa seperti apa di sini. Makanan biasanya juga kita buat makanan khas Papua, Papeda," tambahnya.
Namun, soal makanan di perayaan Natal, Izzac mengaku ingin suasana berbeda, dia ingin menikmati Rawon.
"Mungkin kalau di sini saya mau minta instri buat Rawon. Saya suka Rawon," tutupnya. (Amn/TribunJatim.com)