Rumah Politik Jatim
Pengamat: Generasi Milenial Seperti Bayu Airlangga dan Gus Abid Punya Kans di Pilwali Surabaya 2020
Tren milenial menguat dalam peta politik nasional. Hal itu ditandai banyaknya kepala daerah berusia muda yang terpilih di pilkada 2018.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tren milenial menguat dalam peta politik nasional. Hal itu ditandai banyaknya kepala daerah berusia muda yang terpilih di pilkada 2018.
Di Jawa Timur, fakta itu bisa dilihat dari terpilihnya Khofifah yang berpasangan dengan figur milenial, Emil Elestianto Dardak.
emikian pula disejumlah daerah seperti Pamekasan dan Lumajang, Baddrut Tamam dan Thoriqul Haq adalah kepala daerah terpilih yang mengusung isu milenial.
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam melihat tren milenial akan terus menguat kedepannya.
Karena itu, ia menilai dalam Pemilihan Walikota Surabaya (Pilwali) 2020, figur milenial punya kans bersaing dengan kader organik partai yang umumnya politisi senior.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura ini menyebut sejumlah figur milenial yang pantas maju dalam kontestasi pilwali Surabaya. Diantaranya, Azrul Ananda, Bayu Airlangga dan Abid Umar Faruq (Gus Abid).
• Gus Abid dan Bayu Airlangga Gelar Pertemuan Bahas Surabaya, Begini Hasilnya
"Saya kira kalau diantara mereka berpasangan juga menjual, contohnya Bayu-Abid yang sama-sama muda dan enerjik," tutur Surokim, Kamis (27/12/2018).
Peneliti Surabaya Survey Center (SSC) ini membeberkan, duet Bayu-Abid bisa merepresentasikan kekuatan Nasionalis dan Religius.
Sebab, Bayu adalah kader Partai Demokrat. Sedangkan Gus Abid adalah kader Ansor dengan basis pesantren berpengaruh di Jatim.
Surokim melanjutkan, kedua figur ini juga punya modal politik besar.
Bayu yang merupakan menantu Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Soekarwo tentu punya kans mendapatkan rekom.
Demikian pula dengan Gus Abid, Ketua GP Ansor Jatim itu politisi Partai NasDem yang didukung Ketua DPP NasDem, Hasan Aminuddin. Hubungannya juga baik dengan elit NasDem lain.
"Meski muda, Bayu dan Gus Abid punya modal politik besar. Artinya peluang untuk mendapat rekom pun terbuka," imbuh akademisi asal Madura ini.
Surokim menambahkan, soal elektabilitas keduanya memang masih di angka satu digit.
Namun masih ada waktu untuk melakukan sosialisasi dan melakukan branding. Terlebih di Kota Surabaya yang tingkat baca dan melek teknologinya sangat tinggi.
• Demokrat Munculkan Nama Bayu Airlangga, Pengamat: Generasi Milenial Cocok Gantikan Tri Rismaharini