Banyak Proyek Fisik Gagal Dikerjakan, Serapan APBD Kota Blitar Tahun 2018 Rendah
Badan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Blitar minta tiap organisasi perangkat daerah maksimalkan serapan anggaran pada 2019 ini
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Badan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Blitar meminta tiap organisasi perangkat daerah (OPD) untuk memaksimalkan serapan anggaran pada 2019 ini.
Minimal, tiap tiga bulan, OPD harus mampu menyerap anggaran sekitar 15 persen.
"Serapan APBD 2018 cenderung turun dibandingkan pada 2017. Makanya, tahun ini (2019), kami meminta OPD lebih maksimal melaksanakan programnya, agar serapan anggaranya tercapai," kata Kepala BPKAD Kota Blitar, Widodo Saptono J, Jumat (4/1/2019).
Widodo mengatakan serapan APBD Kota Blitar pada 2018 hanya sekitar 80 persen. Turun sekitar 10 persen dibandingkan serapan APBD pada 2017 yang mencapai 95 persen.
(Pertamina Turunkan Harga BBM Non Subsidi Mulai 5 Januari 2019, Berikut Rincian Daftar Harga Baru)
(Murid SD dan SMP di Kota Malang Rencananya akan Dapat Subsidi untuk Naik Angkot)
Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan serapan anggaran turun. Salah satunya, OPD tidak dapat menjalankan programnya sehingga anggaran yang sudah dialokasikan di APBD tidak terpakai.
"Tahun lalu (2018), ada beberapa proyek fisik yang gagal dilaksanakan. Itu yang paling mempengaruhi turunnya serapan anggaran pada 2018," ujarnya.
Sejumlah proyek fisik yang gagal dilaksanakan pada 2018, yaitu, pembangunan lanjutan gedung baru SMPN 3, pembangunan tiga taman, dan pembangunan jaringan fiber optik.
Ketiga proyek itu alokasi anggarannya lumayan besar.
Misalnya, anggaran untuk pembangunan lanjutan gedung baru SMPN 3 sekitar Rp 23 miliar.
(Pertamina Turunkan Harga BBM Non Subsidi Mulai 5 Januari 2019, Berikut Rincian Daftar Harga Baru)
(Cerita Caleg Muda PSI Dhimas Anugrah yang Baru Keluarkan Dana Rp 3 Juta untuk Nyaleg)
"Gagalnya proyek pembangunan tahap kedua gedung SMPN 3 ini paling berpengaruh terhadap serapan anggaran pada 2018," ucap Widodo.
Semua proyek fisik yang gagal dilaksanakan pada 2018 akan dikerjakan pada 2019.
Pemkot Blitar kembali mengalokasikan anggaran untuk sejumlah proyek fisik itu di APBD 2019.
Hanya saja, BPKAD meminta OPD yang melaksanakan proyek itu segera mempersiapkan perencanaan di awal tahun ini agar program bisa berjalan tepat waktu.
"Kalau bisa Februari atau Maret sudah mulai masuk lelang pekerjaan proyek," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar, Pande Ketut Suryadi mengatakan gagalnya proyek pembangunan taman pada 2018 karena waktu pengerjaannya mepet.