Dalam Sehari, Ada Dua Mata Pelajaran yang Diujikan pada Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)
Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk siswa kelas 12 dipastikan akan lebih pendek waktunya.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk siswa kelas 12 dipastikan akan lebih pendek waktunya.
Sebab, sehari akan berisi dua mata pelajaran (mapel).
Hal itu disampaikan oleh Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMAN Kota Malang, Tri Suharno pada suryamalang.com (TribunJatim.com Network), Minggu (13/1/2019).
• Usai Ringkus Dua Penadah, Polisi Masih Selidiki Pelaku Utama Kasus Pencurian Motor di Turen Malang
• Milomir Seslija Ajukan Syarat ke Aremania Agar Bisa Tetap Saksikan Para Pemain Arema FC Latihan
"Biasanya kalau sehari satu mapel akan panjang. Bisa makan waktu 16 hari efektif atau mencapai tiga pekan," jelas Tri Suharno.
Dia mengatakan, satu mapel bisa membuat siswa lebih fokus belajar pada mapel yang diujikan.
Untuk jenjang SMA, ada 16 mapel yang di USBN-kan.
Siswa kelas 12 akan mengikuti USBN pada Maret 2019.
"Semua pakai komputer atau laptop," jelasnya.
• Ini Faktor yang Membuat Disparbud Kabupaten Malang Yakin Kunjungan Wisata akan Naik 10 Persen
• Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Bentuk Posko Bersama untuk Persiapan UNBK SMP dan SMA di Blitar
Sementara untuk pemakaian smartphone untuk ujian masih belum dipastikan.
Ditemui secara terpisah, Kepala SMAN 4 Kota Malang, Budi Prasetya Utomo mengatakan, jika diperbolehkan menggunakan smartphone, maka dia berharap Dinas Pendidikan segera melakukan sosialisasi.
"Kalau di SMAN 4 jumlah komputernya sudah memenuhi untuk siswanya buat ujian," jelas pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris MKKS SMAN Kota Malang ini.
• Mengintip Proses Produksi Kerupuk Singkong Produk Unggulan Desa Bayem Kabupaten Malang
• Tak Hanya Menjadi Kiper, Ternyata ini Tugas Lain Sandi Firmansyah di Arema FC
Namun dia mengatakan, di tiap SMA kondisinya tidak sama.
"Kalau bisa pakai smartphone ya aplikasinya mungkin segera disosialisasikan agar siswa juga terbiasa," ujar Budi Prasetya Utomo pada suryamalang.com.
Sebelumnya, Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Jatim, Ety Prawesty menyatakan, pemakaian smartphone sebagai salah satu opsi, sebab siswa umumnya memiliki smartphone. (Surya/Sylvianita Widyawati)