Akibat Hanya Satu Kapal yang Beroperasi, Pengendara di Pelabuhan Talango Kalianget Antre 2 jam
Pengendara yang ingin menyeberang di Pelabuhan Talango - Kalianget harus bersabar. Pasalnya, sudah lima hari pelabuhan tersebut macet.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SUMENEP - Pengendara yang ingin menyeberang di Pelabuhan Talango - Kalianget harus bersabar.
Pasalnya, sudah lima hari pelabuhan tersebut macet karena tongkang (kapal) yang beroperasi hanya satu, yaitu KM Safaraz Jaya atau Puskopal.
Sehingga pengendara roda empat pun, harus antre sekira 1-2 jam.
Pantauan TribunMadura.com (Grup TribunJatim.com) di lokasi, antrean roda empat di Pelabuhan Kalianget sekitar 150 meter, sementara di Pelabuhan Talango 200 meter.
• Angie Ang Mantan Pacar Ge Pamungkas Dituding Pakai Pelet, Mbah Mijan Pengin Ngakak
• Buntuti Pelaku, Polsek Jombang Kota Tangkap Pengedar Narkoba dan Amankan 40 Butir Pil Koplo
• Dewi Yull 11 Tahun Rahasiakan Sosok Suami Pasca Cerai dari Ray Sahetapy, Potretnya Kini Terbongkar
Sopir KM Safaraz Jaya, As'ari mengakui, memang selama lima hari itu kapal yang beroperasi hanya satu yakni Puskopal saja.
"Kapal yang satunya rusak. Jadi, kewalahan mengangkut tiap harinya," katanya saat ditemui di sela-sela mengemudi di atas kapal, Selasa (5/2/2019).
As'ari menambahkan, dirinya juga belum tahu kapan akan ada penambahan armada kapal lagi.
Yang jelas, kata dia, kapal yang rusak bisa segera diperbaiki serta dapat beroperasi seperti semula.
• Bupati dan Wakil Bupati Sampang Mulai Lakukan Pembinaan ASN di RSUD Mohammad Zyn Sampang
• Minggu Ini, Persebaya Surabaya akan Rampungkan Dua Pemain Asing Lagi
• Fandi Utomo Ajak Masyarakat Beli Kerupuk Asli Buatan Warga Dukuh Buran Surabaya
"Karena macetnya tidak hanya di pagi hari saja, melainkan setiap hari. Semoga kapal satunya segera cepat selesai," tambahnya.
Sementara itu, Khairiyanto seorang sopir pikap asal Kecamatan Talango yang hendak menyeberang mengatakan, kurangnya armada kapal harusnya mendapat perhatian dari pemerintah.
"Sebab, rasanya malas kalau setiap hari kondisinya macet terus. Bisa-bisa telat untuk mengirim barangnya," katanya.