Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Liga Indonesia

Reaksi Manajemen Arema FC Setelah Disebut Terlibat Pengaturan Skor Dalam Acara Mata Najwa

Arema FC disebut terlibat pengaturan skor Liga 1 dan Piala Presiden dalam acara Mata Najwa, Rabu (20/2/2019) malam.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/DYA AYU
Media Officer Arema FC, Sudarmaji, saat ditemui di kantor Arema FC, Jumat (19/10/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, KLOJEN - Arema FC disebut terlibat pengaturan skor Liga 1 dan Piala Presiden dalam acara Mata Najwa, Rabu (20/2/2019) malam.

Nama Arema pertama kali disebut oleh Mr X.

Mr X dalam acara itu merupakan perangkat pertandingan.

Arema FC Vs Persib Bandung, Hargai Klub Lama, Makan Konate Tak Selebrasi Jika Cetak Gol ke Persib

Pelatih Kiper Arema FC Buka Suara Soal Alasan Tak Pernah Sertakan Sandi Firmansyah Dalam Laga Away

Dari penuturan Mr X, Arema FC terlibat pengaturan skor sebanyak dua kali, yakni saat lawan Borneo FC di Liga 1 2018 dan lawan Bhayangkara di Piala Presiden, Januari 2018.

Lebih lanjut Mr X mengatakan, jika itu semua diatur atas permintaan IB, yang disebutnya sebagai anggota Exco PSSI, dengan kompensasi sebesar Rp 20 juta hingga Rp 25 juta.

Terkait hal ini, manajemen Arema FC pada Surya (Grup TribunJatim.com) mengaku tak mau dipusingkan soal itu.

Mereka ingin fokus pada pertandingan terdekat lawan Persib Bandung, Jumat (22/2/2019) mendatang.

Arema FC Terancam Tanpa Dedik Setiawan Saat Menjamu Persib Bandung di Babak 16 Besar Piala Indonesia

Arema FC Vs Persib Bandung Imbang saat Leg 1, Milomir Seslija Optimistis Menang saat Leg 2 di Malang

"Kami lebih memilih fokus mempersiapkan Piala Indonesia dan Piala Presiden," kata Sudarmaji Media Officer Arema FC pada Surya (Grup TribunJatim.com), Rabu (20/2/2019) malam.

"Karena sepak bola sebagai hiburan rakyat tidak boleh tersandera. Kami sangat percaya dengan para penegak hukum," tambahnya.

Sudarmaji juga mengimbau agar acara Mata Najwa seharusnya melakukan cover both side atau meminta penjelasan dari pihak-pihak yang disebutkan namanya, agar tidak timbul fitnah.

"Karena acara itu sifatnya diskusi dan karya jurnalistik tentu perlu ada cover both side," jelas mantan wartawan itu. (Surya/Dya Ayu)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved