Sedang Memanen Padi di Sawah, Pria Asal Bojonegoro Tewas Tersambar Petir, Telinga Keluarkan Darah
Peristiwa nahas menimpa Rajan (60), warga Desa Kandangan, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro tersambar petir.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan Surya, Mochamad Sudarsono
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Peristiwa nahas menimpa Rajan (60), warga Desa Kandangan, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Kamis (21/2/2019), siang.
Saat itu, pria berusia setengah abad lebih tersebut tersambar petir seusai memanen padi.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Nadhif Ulfa mengatakan, korban bersama teman-temannya berangkat ke sawah milik Ramijan yang juga warga setempat, sekitar pukul 07.00 WIB.
• Baru Saja Bersihkan Rumput di Sawah, Pria Tulungagung Ini Langsung Tewas Tersambar Petir
• Main Sepak Bola saat Hujan, Pemuda Tuban Tersambar Petir, Tubuhnya Keluarkan Asap
Setiba di sawah langsung melakukan panen padi, lalu istirahat makan siang pukul 11.30 WIB. Kemudian, sekitar pukul 11.45 WIB korban menyabit padi tanpa menghiraukan gerimis dan tak lama petir menyambar.
"Ya petir langsung menyambar saat korban melanjutkan pekerjaannya," Ujar Ulfia kepada wartawan.
Ulfia melanjutkan, usai tersambar lalu jantung korban dicek ternyata masih berdenyut, sehingga dibawa ke puskesmas Trucuk.
Namun saat tiba di puskesmas dan diperiksa dokter, nyawa korban tidak terselamatkan.
"Korban akhirnya meninggal, ada luka di punggung kiri, luka lebam pada paha kiri luar, tercium aroma hangus, dan telinga kanan mengeluarkan darah. Jenazah kita serahkan kepada pihak korban untuk dimakamkan," Pungkasnya.