Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sudah Ada 60 Kasus DBD di Kota Malang, Dinkes Beri Imbauan 3M dan Pasang Kassa Pada Jendela Rumah

Sudah Ada 60 Kasus DBD di Kota Malang, Dinkes Beri Imbauan 3M dan Pasang Kassa Pada Jendela Rumah.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Sudarma Adi
SURYA/RIFKY EDGAR
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Dr Asih Tri Rachmi. 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Untuk mencegah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang memberikan imbauan kepada masyarakat untuk melakukan 3M.

3M tersebut ialah menguras bak air, menutup bak air, dan mengubur barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai.

Kepala Dinkes Kota Malang, Dr Asih Tri Rachmi menjelaskan, dari data yang didapat oleh Dinkes, di tahun 2019 ini telah ada 60 kasus DBD di Kota Malang.

Wali Kota Sutiaji: Banyaknya Pohon Tumbang di Malang Bukan Karena Lapuk, Tapi Akibat Cuaca Ekstrem

Antrean Panjang Perekaman e-KTP di Balai Kota Malang, Berdesakkan dan Ada yang Sampai Pingsan

"Untuk di Jawa Timur, jumlah itu tidaklah tinggi. Namun kami tidak boleh begitu. Kami akan terus berupaya memberikan imbauan kepada masyarakat agar mereka menjaga lingkungannya tetap bersih. Salah satunya caranya ya dengan 3M," ucapnya kepada Tribunjatim.com, Kamis (21/2/2019).

Asih menambahkan, salah satu cara lain untuk mencegah kasus DBD ialah dengan melakukan Fogging.

Namun, hal itu tak disarankan oleh Dinkes karena Fogging dapat menganggu kesehatan manusia.

Diduga Kesal Sapinya Diracun, Pria di Malang Bacok Temannya Sendiri Pakai Celurit

"Fogging ini pilihan terkahir. Pada prinsipnya Fogging ialah untuk membunuh nyamuk dengan cairan kimia. Ini akan berdampak pula pada lingkungan dan dapat menganggu kesehatan," paparnya.

Kata Asih, cairan kimia yang terdapat pada Fogging dapat memberikan perubahan genetik pada nyamuk.

Oleh karena itu, Fogging tidak begitu disarankan karena sifatnya bisa membuat nyamuk lebih cepat untuk berkembang biak.

"Setelah melakukan Fogging, kandungan kimia berupa Malation itu akan menetap dan mengendap di lingkungan. Hal itu bisa membuat nyamuk dengan cepat berkembang biak, dan itu bisa sangat merugikan," ujarnya.

Untuk itu, Asih memberikan imbauan kepada masyarakat agar selalu menjaga lingkungan dengan cara yang sederhana, seperti memberantas sarang-sarang nyamuk.

"Warga harus sering melakukan kerja bakti di lingkungannya. Sekarang ini kan musim hujan, dan banyak air-air yang menggenang. Untuk itu buanglah air yang menggenang agar tidak dijadikan proses perkembangbiakan nyamuk. Itu cara yang simpel sebenarnya," ujarnya.

Selain mengimbau masyarakat untuk melakukan bersih-bersih, Asih juga menyarankan masyarakat untuk memberi kassa pada jendela rumah.

Hal itu bertujuan untuk mencegah nyamuk ataupun hewan lain masuk ke dalam rumah.

"Intinya imbauan ini kami berikan agar masyarakat semakin sadar dengan kondisi lingkungan disekitarnya. Kesadaran itu harus dimulai dari diri sendiri agar tercipta suasana lingkungan yang nyaman dan sehat," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved