Tahun Depan, Gubernur Khofifah Targetkan Pelaksanaan USBN di Jatim Langsung Bisa Ketahui Nilai Siswa
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menargetkan tahun depan ada peningkatan pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Berbasis Komputer.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Khofifah Indar Parawansa menargetkan tahun depan ada peningkatan pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Berbasis Komputer dan Smartphone (BKS) di Jawa Timur.
Jika tahun ini inovasi barunya adalah smartphone, maka tahun depan Khofifah menargetkan agar mulai tahun depan USBN di Jawa Timur bisa dilaksanakan seperti sistem CPNS melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Yaitu hasil nilai pelaksanaan USBN bisa langsung diketahui begitu siswa selesai mengerjaan soal.
"Kita ingin dimungkinkan bisa melakukan sistem seperti yang dilaksanakan BKN. Di Surabaya ada cabang BKN, jadi betul-betul dideteksi seluruh siswa jawaban satu per satu soal, bisa tidaknya, dari siswa dan nilainya bisa langsung," kata Khofifah usai melakukan peninjauan USBN BKS di SMA Hang Tuah, SMAN 5 Surabaya, SMAN 2 Surabaya, SMAN 1 Surabaya, Senin (4/3/2019).
• Beri Dukungan Spiritual untuk Siswa Hadapi USBN, Gubernur Jatim Gelar Sholat Hajat dan Sahur Bersama
• SMAN 2 Surabaya Tidak Menggunakan USBN Berbasis Android, Kepala Sekolah: Layarnya Terlalu Kecil
Namun jikalaupun hal itu memungkinkan, nilai tidak akan langsung diumumkan atau diperlihatkan ke siswa.
Melainkan bisa diakses melalui ruangan yang secure atau aman.
"Kita nutuh one step more untuk bisa memberikan kecepatan untuk mengetahuu nilai yang bisa dihasilkan dari USBN BKS ini," katanya.
Meski begitu, Khofifah menyebut USBN BKS ini merupakan improvement di Jawa Timur.
Di mana saat ini sudah paperless dan menggunakan perangkat elektronik modern.
Menurutnya pelaksanaan USBN BKS di Jatim tahun ini akan bisa dijaga akuntabilitasnya.
Terutama masalah kecurangan dan keamanan.
Di mana tahun ini Dispendik Jatim menyiapkan sebanyak 5000 soal.
Sehingga antar siswa dalam ruangan tidak mungkin akan mencontek lantaran seluruh soal per masing-masing siswa sudah berbeda.
• Terkait USBN Berbasis Android yang Berpotensi Sulitkan Siswa, Gubernur Jatim Khofifah Beri Catatan
• Pelajar SMA SMK Bersiap Hadapi USBN, Gubernur Jatim Gelar Sahur dan Doa Bersama
"Kalau keamanan, yang baru dari proses teknologi penggunaan smartphone, jadi loginnya di ruangan, kalau keluar aplikasi sudah dianggap log out jadi kemungkinan untuk curang sangat kecil," kata Khofifah.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Saiful Rachman mengatakan, tahun ini untuk USBN BKS dilakukan di sebanyak 175 ribu sekolah.
Dari jumlah tersebut 50 persen yang tahun ini sudah menggunakan smartphone.
"Kalau sistem ini kita memang menerapkan dengan lebih aman. Satu sekolah nggak boleh satu server. Harus ada server cadangan. Dan di sekolah sekarang sudah ada proktor, dan kita siapkan URC. Jadi kalau ada masalah di provinsi kabupaten kota bisa siap memback up," kata Saiful. (Surya/Fatimatuz Zahroh)