Ikama Hadirkan Ustaz Abdul Somad Beri Tausiyah Warga Bangkalan, Ketua Ikama: UAS Tak Terkontaminasi
Ikama Hadirkan Ustaz Abdul Somad Beri Tausiyah Warga Bangkalan, Ketua Ikama: UAS Tak Terkontaminasi.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Ikatan Keluarga Madura (IKAMA) menghadirkan Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam Tabligh Akbar Doa untuk Bangsa di akses Jembatan Suramadu, Desa Petapan Kecamatan Labang, Senin (18/3/2019).
Ketua IKAMA H Rawi mengungkapkan, pihaknya sengaja menghadirkan UAS untuk memberikan tausiyah kepada masyarakat Madura khususnya Kabupaten Bangkalan.
"Saya pilih UAS karena pribadinya sangat kondusif. Sampai hari ini, ia tak terkontaminasi," ungkapnya.
• Sang Ibu Wafat, Ustaz Abdul Somad Hadiri Tabligh Akbar di Madura, Bupati Bangkalan Sampaikan Duka
• Pura-pura Jadi Tamu, Warga Bangkalan Menjarah Barang Elektronik di Hotel Trenggalek
Selain itu, dijelaskannya, tausiyah yang disampaikan UAS dalam setiap ceramahnya selalu berdasarkan Alquran dan hadist.
"Kalimatnya selalu polos, ia murni. Suasananya sesuai dengan Alquran dan hadist. Dan ia milik ummat," jelasnya.
• Tiga ASN Bangkalan Terbukti Pakai Kaos Bergambar Capres-Cawapres Saat Kampanye
H Rawi mengatakan, Tabligh Akbar Doa untuk Bangsa merupakan kegiatan rutin yang terangkum dalam visi dan misi IKAMA. Antara lain, dakwah, pendidikan, dan sosial.
"Kali ini doa untuk bangsa, warga Madura khususnya warga Bangkalan," katanya.
Menurutnya, kegiatan doa bersama diperlukan agar suasana bangsa dan negara tetap tenang menjelang maupun setelah pelaksanaan pemilu.
"Semua harus bersatu. Tidak ada saling mencaci dan mencela. Karena semua bersaudara, 'Satretanan' (persaudaraan)," ujarnya.
Dalam acara tersebut, target IKAMA tak lain untuk meningkatkan pemahaman tentang keagamaan terhadap para generasi Madura dan Bangkalan.
Pembekalan ilmu agama Islam terhadap generasi bangsa, lanjutnya, sangat diperlukan mengingat masyarakat Madura kerap menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad, Isra Miraj, hingga Muharram.
"Itu menjadi budaya 'toron' (mudik). Bagi yang tak paham, ini ditafsirkan sebagai golongan ahli Nar (neraka)," tegasnya.
Karena itulah, imbuhnya, UAS menjelaskan perihal-perihal itu berdasarkan Alquran dan hadist. Sehingga masyarakat Madura di perantauan tenang dan tidak terprovokasi.
"Tapi bagi anak-anak kalangan akademik dan intelektual, dikhawatirkan terkontaminasi pikiran dan faham lain. Itulah target utama kami," pungkasnya.
Bupati Bangkalan RK abd Latif Amin Imron mengungkapkan, seremonial-seremonial seperti tahlil, bershalawat, hingga maulid merupakan bagian dari budaya masyarakat Nahdliyin.