Persebaya
Menyandang Status Anggota TNI, Kiper Persebaya Abdul Rohim Mengaku Tak Beban Jelang Babak 8 Besar
Kiper Persebaya Surabaya Abdul Rohim mengaku tidak terbeban dengan statusnya sebagai anggota TNI jelang babak 8 besar Piala Presiden 2019.
Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kiper Persebaya Surabaya Abdul Rohim mengaku tidak terbeban dengan statusnya sebagai anggota TNI jelang babak 8 besar Piala Presiden 2019.
Mengingat pada babak tersebut, Persebaya Surabaya akan kembali menghadapi Tira Persikabo yang memiliki ikatan hubungan dengan TNI.
Sebelumnya, Abdul Rohim ikut bermain saat pertemuan pertama kedua tim di babak penyisihan grup A Piala Presiden 2019 di Stadion Si Jalak Harupat.
Bahkan, Abdul Rohim menjadi pahlawan Bajul Ijo usai menepis tendangan pinalti Loris Arnaud dan memaksa laga berakhir dengan hasil imbang 0-0.
• Begini Komentar Oktafianus Fernando Tentang Kompetitifnya Lini Depan Persebaya Musim 2019
• Oktafianus Fernando Ingin Juara Piala Presiden 2019 Bersama Persebaya
"Saya tidak sungkan dan sebagai pemain kita dituntut profesional dalam tim, kalau di luar sepak bola, sebatas senior dan junior," kata Abdul Rohim, Selasa (26/3/2019).
"Bila dengan coach RD (Rahmad Darmawan, Pelatih Tira Persikabo) sudah saya anggap sebagai atasan saya," imbuh Abdul Rohim.
Bila mendapat kesempatan kedua untuk menghadapi Tira Persikabo, mantan kiper PSMS Medan ini berjanji akan kembali menampilkan permainan terbaik.
• Djanur Berharap Dua Pemain Timnas Indonesia Persebaya Tiba di Surabaya Hari Ini
• Berencana Magangkan Pemain Junior Persebaya, Djadjang Nurdjaman Belum Putuskan Jumlah Kuota
Seperti saat mengalahkan Persib Bandung dan menahan imbang Tira Persikabo di babak penyisihan grup A Piala Presiden 2019.
"Optimis kalau dikasih kepercayaan saya optimis 100 persen bantu Persebaya," jelas Abdul Rohim.
Pada babak 8 besar ini berformat single match, artinya siapapun yang menang berhak melaju ke babak semi final Piala Presiden 2019.