Dana BOS Telat Cair, Beberapa Sekolah Kota Surabaya Gunakan Dana Bopda untuk Operasional Sementara
Memasuki akhir triwulan pertama Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD/SMP Kota Surabaya belum juga cair.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Memasuki akhir triwulan pertama Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD/SMP Kota Surabaya belum juga cair. Akibatnya sekolah harus mengolah operasional keuangan menggunakan dana Bopda.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Saiful Rachman mengakui, pencairan BOS untuk SD dan SMP sedikit terhambat akibat perubahan data pokok pendidikan (dapodik). Dan kendala ini dialami semua daerah di Indonesia.
"Sekarang sudah selesai semua prosesnya. SPM (Surat Perinta Membayar) sudah saya tandatangani dan sudah di BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah),” tutur Saiful ketika dikonfirmasi SURYA.co.id, Rabu (27/3/2019).
Saiful menegaskan, dalam waktu dekat sekolah akan segera menerima pencairan dana BOS. Setelah proses dari BPKAD sekolah dana akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing satuan pendidikan.
• Belum Terakreditasi, 130 Lembaga Sekolah di Kabupaten Sampang Tahun Ini Belum Bisa Terima Dana BOS
"Biasanya di awal tahun memang sering terlambat, tapi setelah ini pencairannya tidak akan telat,"urainya.
Salah satu kepala sekolah SMP negeri di Surabaya mengungkapkan telatnya pencairan dana BOS ini membuat sekolah harus memakai dana Bopda untuk biaya operasional mulai dari membayar air, listrik, internet, telfon dan kegiatan sekolah bulanan.
"Kalau sejumlah gaji pelatih ekskul, pelatih ekskul ini akhirnya ditunda dulu, kami beri pengertian guru harus menunggu gajinya sampai BOS cair,"ujarnya.
Akibat digunakannya dana Bopda, menurutnya sejumlah maintenance bulanan harus ditunda terlebih dahulu.
Belum cairnya dana BOS untuk SD dan SMP di Kota Surabaya dibenarkan oleh Sekretaris Dindik Kota Surabaya, Aston Tambunan.
"Sampai tadi pagi belum ada yang cair, padahal cut off dapodik sudah sejak akhir tahun,"ujarnya
Menurutnya keterlambatan pencaitan BOS TW 1 ini sudah terjadi sejak tahun lalu. Tetapi ia meyakini akhir maret BOS akan segera cair.
"Seharusnya ada solusi supaya bisa cair di awal tahun. Jadi sekolah tidak kerepotan, tetapi kami tidak bisa ikut ambil bagian, karena dapodik langsung ke pusat. Pencairan juga di dindik Provinsi,"pungkasnya.