Kritisi Kebijakan 'Kawasan Berstiker', Ratusan Mahasiswa Universitas Brawijaya Gelar Aksi Demo
Ratusan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang melakukan demo atas kebijakan rektor tentang perlakuan kawasan berstiker, Senin (1/4/2019).
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Ratusan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang melakukan demo atas kebijakan rektor tentang perlakuan kawasan berstiker, Senin (1/4/2019). Mereka tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Resah UB.
Mereka berdemo di depan rektorat UB.
"Turun..turun..turun Pak Rektor sekarang juga," teriak mahasiswa berulang-ulang.
Menurut orator demo, sasaran kebijakan adalah mahasiswa, namun kenapa tidak dilibatkan. Menurut mahasiswa, kebijakan ini membuat sengsara.
• Apartemen Educity dan Gunawangsa Jadi Referensi Para Mahasiswa, Fasilitas Lengkap dan Bergengsi
• Mengintip Asrama Unair Kampus C, Hunian Murah dengan Fasilitas Lengkap Khusus untuk Mahasiswa
Sementara sejumlah perwakilan mahasiswa dari Presiden BEM beberapa fakultas menemui Rektor UB, Prof Dr Ir Nuhfil Hanani MS.
Dengan kebijakan itu, ojek online dilarang masuk kampus. Drop zone penumpang ojek online hanya di depan pintu gerbang UB.
Zafir Galang, Koordinator Lapangan menyebutkan meski UB kemudian memberi shuttle bus, namun kurang efektif. Sebab jam operasionalnya juga terbatas sampai pukul 15.00 WIB.
"Kalau fakultas-fakultas yang dekat mungkin gak berefek dengan tidak adanya ojek online. Tapi yang agak jauh akan terasa," ujar Zafir, Dirjen Agitasi dan Propaganda Kajian Strategis Fakultas Hukum UB. Setelah menunggu, Rektor Ub akhirnya menemui mereka. (Surya/Sylvianita Widyawati).