Kasun di Jombang Ini Benarkan Penyebar Ujaran Kebencian di Facebook Antonio Banerra Adalah Warganya
Kepala Dusun Ngemplak, Desa Pagerwojo, Jombang, bernama M Bayu, membenarkan salah satu warganya bernama Arief Kurniawan alis Antonio Banerra.
Penulis: Sutono | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Arief Kurniawan Radjasa, pemilik akun Facebook bernama Antonio banerra yang menulis ujaran kebencian melalui akunnya, Sabtu (6/4/2019), ditangkap Polda Jatim.
Meskipun Arief ditangkap di rumah kosnya, Jalan Buncitan 149, Buncitan, Sedati, Sidoarjo, sesuai kartu tanda penduduk (KTP)nya, Arief tercatat sebagai warga Dusun Ngemplak Pagerwojo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang.
Kepala Dusun Ngemplak, Desa Pagerwojo, Jombang, bernama M Bayu, membenarkan salah satu warganya bernama Arief Kurniawan.
Namun Bayu mengaku tidak banyak tahu tentang aktivitas Arief Kurniawan.
• Ikut Komentari Postingan Antonio Banerra, Pria Nganjuk Ini Juga Diciduk Polisi, Niatnya Hanya Iseng
• Pasca Pelaku Ujaran Kebencian Antonio Banerra Diciduk, Ketua RT Cium Penyelewengan Fungsi Rumah Kos
Karena selain merupakan warga pendatang, Arief yang kelahiran Surabaya 36 tahun lalu tersebut, tidak lama tinggal di Ngemplak, Desa Pagerwojo.
Dikatakan, Arief adalah warga pindahan dari desa Sumberagung Kecamatan Perak, kemudian tinggal di Desa Ngemplak bersama ayahnya, Kusnan Bangkit (60).
"Tapi sudah sekitar dua-tiga tahun ini saya tidak lagi melihat dia di rumah tersebut. Sebelumnya saat di Desa Ngempak, kerjaannya serabutan," kata Bayu kepada SURYA.co.id (grup TribunJatim.com), Senin sore (8/4/2019).
Bayu sendiri mengaku mengetahui Arief ditangkap polisi dari tayangan televisi swasta. Namun Bayu enggan mengomentari kasus tersebut.
Bayu bercerita, rumah yang ditinggali Arief sejatinya milik Kusnan, ayah Arief.
Selama tinggal bersama Kusnan, Arief bekerja serabutan.
Setelah itu sejak tiga tahun silam, Arief tidak lagi tinggal di rumah Kusnan, ayahnya.
Pemantauan Surya.co.id (grup TribunJatim.com), rumah yang sebelumnya ditinggali Kusnan dan Arief tersebut, kondisinya tergolong kecil dan sederhana, dan sekarang malah sudah ditempati orang lain.
Rumah seluas sekitar 7 x 12 meter itu kini ditinggali pasangan suami-istri (pasutri) Jasmadi-Indasa, bersama tiga orang anaknya.
Jasmadi mengaku keluarganya tinggal di rumah Kusnan dengan cara mengontrak.
"Sudah sekitar 2,5 tahun ini kami mengontrak dari Pak Kusnan. Pak Kusnan kini tinggal dan bekerja di Bali bersama anak perempuannya," kata Jasmadi.