Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Maudy Koesnaidi Jadi Pemeran Utama, Film Ave Maryam Sibak Kehidupan Biarawati, Lebih Hadirkan Visual

Maudy Koesnaidi Jadi Pemeran Utama, Film Ave Maryam Sibak Kehidupan Biarawati, Lebih Hadirkan Visual.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Sudarma Adi
SURYA/SUGIHARTO
Pemeran utama film Ave Maryam, Maudy Kusnaidi menjawab pertanyaan yang ditujukan padanya terkait perannya di film Ave Maryam di Hotel Surabaya Town Square, Senin (15/4/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Melihat minimnya film religi non Islam yang hadir di Indonesia, membuat Robby Ertanto Soediskam, salah satu sineas Indonesia, memutuskan untuk menulis dan membuat film 'Ave Maryam'.

"Saya menonton film selama periode 2000an dan melihat minimnya film dengan tema religi selain islam, padahal negara kita Bhineka Tunggal Ika. Akhirnya di tahun 2016 bertekad membuat film bertema Katolik," tutur Robi dalam acara jumpa pers di Surabaya Town Square, Senin (15/4/2019).

VIRAL Film Dokumenter Sexy Killers, Cerita Kelam di Balik PLTU dan Bisnis Batu Bara Para Pengusaha

Komunitas Rumah Kreatif Blitar Kenalkan Sejarah Lewat Film Kawentar, Sarana Belajar Kaum Milenial

Tangkal Isu SARA, GP Ansor Jatim Kampanyekan Toleransi dan Lawan Hoaks Lewat Film Bumi Itu Bulat

Tingkatkan Sikap Toleransi, GP Ansor Gresik Ajak Nonton Film Bumi itu Bulat

Setelah bertemu dan berdiskusi beberapa rekan dan tokoh, serta melakukan observasi, Robby menuturkan bahwa ia mulai mendapatkan ide-ide dan memutuskan menjadikan Semarang sebagai latar tempat penggarapan filmnya.

"Film ini adalah film yang humanis. Kamu ingin membuat penonton melihat kehidupan dan menghargai para biarawati dan romo," tutur Robby.

'Ave Maryam', lanjutnya, tidak bercerita secara bertele-tele. Film ini hadir secara sederhana. Lebih banyak menghadirkan visual dibandingkan dialog.

"Banyak yang bertanya mengapa film ini tidak banyak dialog. Hal ini karena memang kami ingin unsur visual yang berbicara. Silakan penonton sendiri yang menginterpretasikan," jelasnya.

Dua karakter utama dalam karakter ini yaitu Maryam (Maudy Koesnaedi) dan Yosef (Chicco Jericho), tutur Robby, juga lahir melalui pencarian-pencarian. 

"Karena tokohnya, bahkan, dari segi penamaan, harus menarik dan powerfull," lanjutnya.

Dalam kesempatan kali ini pula, Maudy Koesnaedi turut membagikan pengalamannya menjadi tokoh utama dalam film yang berdurasi 74 menit ini.

"Peran Maryam jauh dari saya. Butuh waktu untuk mempertimbangkan dan Robby memberikan kesempatan untuk mempertimbangkan, beradaptasi, serta observasi," tutur Maudy.

Ketika bermain film, Maudy menuturkan, ia perlu mengorbankan banyal hal. Jadi ia harus mendapatkan timbal balik yang berharga dan hal ini ia dapatkan dari 'Ave Maryam'.

"Mungkin banyak yang kaget dan kecewa saya jadi Maryam. Tapi kalau saya memang salah, itu urusan saya sama Allah," pungkasnya.

Selain itu, Olga Lidya, yang berperan sebagai Suster Mila, menuturkan bahwa 'Ave Maryam' menjadi perkenalan yang manis untuk masyarakat non-katolik.

"Di antara cast dan kru, saya satu-satunya yang beragam Katolik. Film ini dapat menjadi jawaban atas banyaknya pertanyaan mengenai kehidupan suster dan romo," tutur Lidya.

Dalam film ini, lanjutnya, sama sekali tidak ada pembacaan ayat suci. Murni menghadirkan pergulatan kehidupan romo dan suster.

"'Ave Maryam' memiliki banyak lapis. Film ini menghadirkan visual yang bagus, seperti puisi tapi yang berbentuk gambar. Lebih dalam lagi berbicara mengenai kesetiaan," tutur Olga.

"Buat saya yang katolik, saya lebih tau kehidupan biara. Untuk teman-teman yang non-katolik, film ini juga bagus. 'Ave Maryam' adalah produk gado-gado yang manis," ia menambahkan. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved