10 Desa di Sampang Terkena Stunting Kronis, Dinkes Keluhkan Tak Ada Anggaran untuk Penanganan Khusus
Tercatat oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang sebanyak 10 desa di Kabupaten Sampang mengalami stunting.
Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Tercatat oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang sebanyak 10 desa di Kabupaten Sampang mengalami stunting.
Stunting atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berupang terutama pada periode 1000 hari pertama kehidupan.
Kasi Kesehatan Keluarga Gizi dan Masyarakat (KGM) Lusi Harini, mengatakan hasil Riskesdas Tahun 2013 ada 10 desa di Kabupaten Sampang yg termasuk daerah stunting.
• Diduga Kelelahan, Linmas TPS Pemilu 2019 di Sampang Meninggal Dunia
• Hasil Rekapitulasi Suara di Kecamatan Sampang, Prabowo Ungguli Jokowi Dengan Selisih 48.918 Suara
"Desa stunting tersebut meliputi, Tanah merah, Pacangan, Banyumas, Pulau Mandangin, Gunung Madah, Jrengik, Bancelok, Trapang, Gunung Kesan, dan Karang Anyar," ujarnya, Rabu (1/5/2019).
Selama ini pihaknya sudah berupaya mengatasi stunting melalui penanganan secara spesifik seperti pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis.
Bukan hanya itu saja Lusi Harini menjelaskan Dinkes juga menanganinya dengan kegiatan pemberian tablet tambah darah, screening ibu hamil, kampanye germas, dan lain - lain.
Kemudian Ia mengaku hingga saat ini masih belum ada anggaran khusus untuk menangani stunting.
"Insyallah dana penanganan khusus dari BOK, sebesar kurang lebih Rp 750 juta akan turun tahun 2019," keluhnya.