Ada Wahana Sepeda Air, Wisata Edukasi Kali Embung Sekaran di Lamongan Undang Animo Ratusan Orang
Ada Wahana Sepeda Air, Wisata Edukasi Kali Embung Sekaran di Lamongan Undang Animo Ratusan Orang.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Kawasan rawa di Kecamatan Sekaran tidak selalu mendatangkan kesulitan.
Pemerintah Desa Sekaran Kecamatan Sekaran menyulap kali (sungai) Embung di wilayahnya menjadi Wisata Edukasi Kali Embung Sekaran (Wiekes).
Wisata desa ini menyusul sebelumnya yang diwujudkan di Desa Besur, serta dua desa di Kecamatan Tikung dan Mantup.
Sedang di Sekaran ini memanfaatkan lingkungan rawa dan kali yang disulap menjadi wahana wisata yang membanggakan.
• Jelang Ramadan, Harga Kebutuhan Pokok di Lamongan Merangkak Naik, Pemkab Bakal Gelar Pasar Murah
• Hingga H-6 Ramadan Pemkab Lamongan Belum Ada Sikap, Puluhan Karaoke Masih Santai Beroperasi
• Peringati May Day, Ribuan Buruh di Lamongan Isi Dengan Senam Massal dan Joget Bersama
Saat ini memang baru ada tujuh unit wahana sepeda air. Namun sudah cukup mengundang animo banyak pengunjung.
Kades Sekaran saat peresmian Wiekes oleh Bupati Fadeli, Rabu (01/05/2019) mengungkapkan obyek wisata di desanya itu tiap hari sudah dikunjungi ratusan orang.
Beberapa bahkan dari luar kota seperti Tuban dan Bojonegoro.
Ke depan, kata dia, obyek wisata yang didanai oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sekar Sejahtera itu akan dibangunkan wahana lainnya.
Sehingga pengunjung tetap tertarik untuk datang.
Ke depan tidak hanya satu permainan, biar pengunjung tidak bosan. Nanti pihaknya juga akan membangun kolam renang, kolam pemancingan di tambak, dan pemancingan ikan liar di kali.
"Termasuk membuka sentra oleh-oleh dan pembangunan lahan parkir,” katanya.
Pemuda Karang Taruna menurut dia juga antusias membantu pengelolaan, dan berjualan souvernir.
Sementara warga yang punya produk unggulan seperti ikan asap, wingko dari jagung, brownies jagung dan keripik jagung juga mendapat berkah tersendiri.
Ini sebenarnya baru rampung 50 persen. Ia berharap bisa melebihi aset di Pasar Desa Sekaran, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Desa Sekaran.
"Pendapatan asli desa (Pad) kami dulu baru Rp 225 juta, sekarang sudah Rp 500 jutaan,” ungkapnya.