Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mahasiswa ITS Surabaya Bikin Aplikasi Kuma, Bisa Bantu Pelaku UMKM Cari Konsumen Lewat Smartphone

Mahasiswa Departemen Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil mengembangkan sebuah aplikasi untuk membantu pelaku UMKM.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Arie Noer Rachmawati
ISTIMEWA
Tiga mahasiswa Departemen Informatika ITS, yakni John Harison, Cornelia Natasha, dan Ivander William saat mengikuti Mobile Apps Development Competition (MADC) dengan membawa aplikasi Kuma buatan mereka. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mahasiswa Departemen Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil mengembangkan sebuah aplikasi untuk membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Aplikasi yang bernama Kuma (Kumpulan Makanan) ini merupakan sebuah wadah yang bisa menghubungkan UMKM dengan konsumen.

Tiga mahasiswa Departemen Informatika ITS, yakni John Harison, Cornelia Natasha, dan Ivander William.

Mereka melihat hampir di setiap acara mulai dari pernikahan, kantoran, arisan, acara kampus, dan lainnya tentunya membutuhkan konsumsi makanan dan minuman.

Kerap Temui Ikan Budidaya Mati, Mahasiswa Unair Bikin Aplikasi Probiotik untuk Ikan Lewat B-Pro

Dindik Kabupaten Lamongan Rilis Aplikasi Pendidikan Jari Pintar, Lebih Hemat Waktu dan Materi

Sehingga kebutuhan terhadap UMKM untuk makanan dan minuman sangatlah besar.

"Namun selama ini, pihak penyelenggara acara masih sering kesulitan dalam mencari UMKM yang dibutuhkan tersebut, dikarenakan masih belum ada marketplace yang menampung UMKM yang praktis," ungkap Ivander.

Dikayakan Ivan, dalam aplikasi ini tersedia dua menu yang dapat digunakan.

Yang pertama ada menu merchant atau penjual makanan minuman yang dalam hal ini adalah UMKM, dan yang kedua adalah menu event.

“Pada menu merchant, para UMKM bisa mendaftarkan diri menjadi merchant dalam Kuma dan dapat mengunggah produk-produk beserta rincian-rinciannya seperti harga, lama pemesanan, hingga batas minimal pembelian,” tutur mahasiswa yang akrab disapa Ivan ini.

Sementara untuk Merchant, dibedakan menjadi dua jenis, yaitu merchant yang berminat mengisi lapak (tenant) pada sebuah acara, dan merchant yang hanya menjadi penyedia jasa catering saja.

Perbedaan dua merchant ini akan berhubungan dengan menu selanjutnya, yaitu menu event bagi konsumen yang hendak menggelar acara.

"Pada menu event, pengguna dapat mendaftarkan acaranya dalam Kuma dengan maksud mencari UMKM yang bersedia menjadi tenant dalam acara tersebut," tambah Cornelia.

Pembuat event bisa memasukkan foto dari acara, deskripsi dari acara, dan juga harga untuk merchant-merchant yang ingin menjadi tenant di acara tersebut.

“Setelah itu, penyelenggara acara dengan pihak UMKM akan melakukan komunikasi untuk mengatur perjanjian mereka hingga deal,” papar satu-satunya anggota perempuan di dalam tim ini.

Bagi konsumen yang tidak memerlukan tenant dan hanya membutuhkan produk makanan dan atau minumannya saja, pengguna juga dapat mencari UMKM yang menawarkan produknya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved