Tangannya Habis Dimakan, Wiji Fitriani akan Jalani Operasi di RSJ Menur
Wiji Fitriani (29), Gadis Kediri yang memakan tangannya sendiri kini mendapat perawatan dari RSJ Menur Surabaya.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wiji Fitriani (29), Gadis Kediri yang memakan tangannya sendiri kini mendapat perawatan dari RSJ Menur Surabaya.
Setelah sekitar 15 hari dirawat, emosi Wiji dilaporjkan makin membaik, dan sudah bisa diajak berkomunikasi meski belum dinyatakan sembuh total.
Direktur RSJ Menur Surabaya Herlin Ferliana menyebut akan segera melakukan operasi dalam waktu dekat.
Operasi ini dilakukan untuk menyelamatkan jari jari tangan Wiji Fitriani yang nyaris habis dimakan saat gangguan kejiwaan Wiji kambuh.
"Kalau kondisinya bagus operasi tangannya bisa segera kita lakukan. Minggu depan kalau HB nya sudah 10 maka insyaallah kita bisa lakukan tindakan," tegas Herlin saat diwawancara, Selasa (7/5/2019).
Operasi yang akan dilakukan ini bukan untuk memberikan Fitri tangan palsu.
Melainkan melakukan tindakan penyelamatan tangan Fitri yang memungkinkan untuk difungsikan maka akan dilakukan tindakan.
Lebih lanjut Herlin mengatakan bahwa apa yang dialami oleh Fitri tak lain adalah gangguan jiwa akut.
Faktor lingkungan menjadi penyebab utama apa diderita oleh Fitri. Bahkan Fitri dikatakan Herlin kerap mendapatkan dorongan berupa bisikan untuk melukai dirinya saat terjadi kambuh.
"Sejauh saya di sini, baru ada satu pasien seperti Fitri ya saat ini saja. Namun kalau untuk data seluruh Jawa Timur kami belum ada data," kata Herlin.
(Kasus Jasad Bayi di Kolong Tempat Tidur Rumah di Kota Blitar, Ibu Bayi Jalani Pemeriksaan Kejiwaan)
Saat ini pengobatan pada Fitri masih terus dilakukan. Bahkan pemberian obat rutin tidak boleh ditinggalkan. Fitri terus didampingi oleh tim dokter yang terdiri dari berbagai macam spesialis.
"Keagresifannya untuk menyakiti dirinya sendiri sudah jauh menurun. Insyaallah tindakan menyakiti dirinya sendiri dengan memakan anggota tubuhnya tidak terjadi lagi dan untuk luka-luka di tangannya kini sedang kami tangani," pungkasnya.
Saat ini di RSJ Menur yang merupakan rumah sakit jiwa tipe A milik Pemprov Jawa Timur itu memiliki 210 pasien dengan gangguan jiwa. Sebanyak 10 persennya mengalamj gangguan jiwa berat. Sedangkan sisanya ringan.
Reporter: Surya/Fatimatuz Zahroh