Waktu Utama Tadarus Al Quran di Bulan Ramadan Menurut Sunnah Nabi dan Anjuran Ulama

Berikut waktu utama tadarus Al Quran menurut sunah Nabi Muhammad dan anjuran ulama

TRIBUNJATIM.COM - Momen Ramadan adalah waktu umat Muslim saling berlomba dalam kebaikan.

Ramadan 1440 Hijriah kali ini diharapkan mampu memberi berkah berlimpah.

Oleh karena itu, melakukan amalan bulan Ramadan adalah hal penting, satu di antaranya tadarus Al Quran.

Tadarus Al Quran ini memiliki keutamaan dan waktu-waktu tertentu yang dianjurkan.

Berikut penjelasan waktu utama tadarus Al Quran.

• Hari Kelima Puasa Ramadan 1440 Hijriah, Giatkan Doa Agar Puasa Makin Berkah & Pahala Melimpah

Menurut satu sumber, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan tadarus Al Quran setiap malam.

Bahkan dalam hadis juga disebutkan kalau Nabi Muhammad SAW selalu membaca Al Quran setiap malam Ramadan di hadapan Jibril.

Sahabat Abdullah bin Abbas ra. menuturkan:

“Nabi Saw. adalah manusia paling dermawan dalam masalah kebaikan. Kedermawanan beliau mencapai puncaknya pada bulan Ramadan, pada saat berjumpa dengan Malaikat Jibril. Biasanya Malaikat Jibril as. menjumpai Nabi Saw. pada setiap malam di bulan Ramadan hingga akhir bulan. Nabi Saw. membaca Alquran di hadapannya. Jika beliau telah berjumpa dengan Malaikat Jibril as. beliau sangat dermawan dalam masalah kebaikan ibarat angin yang kencang.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

• Ternyata Makan Sahur Menyiratkan Sebuah Keberkahan di Bulan Ramadan, Simak Penjelasannya

 Ramadan sendiri adalah bulan diturunkannya permulaan Al-Quran.

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haqqdan yang bathil).” (Qs. Al-Baqarah [2]: 185).

Berbicara tentang waktu utama tadarus Alquran tersebut, Imam An Nawawi di dalam kitab Aladzkarmenjelaskan tentang waktu-waktu terpilih untuk membaca Al Quran.

Waktu yang paling utama untuk membaca Alquran adalah ketika di dalam salat.

Bahkan menurut madzhab Syafi’i dan lainnya berpendapat bahwa memanjangkan berdiri di dalam salat dengan membaca Alquran adalah lebih utama daripada memperpanjang sujud dan gerakan lainnya.