Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Uji Sampel Takjil, Petugas Dinkes Tulungagung Temukan Kerupuk Mengandung Boraks

Tim Keamanan Pangan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menguji sampel takjil yang dijual di wilayah Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
SURYA/DAVID YOHANES
Petugas Dinkes Tulungagung saat menguji sampel takjil di Kelurahan Jepun, Tulungagung, Jumat (10/5/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Tim Keamanan Pangan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menguji sampel takjil yang dijual di wilayah Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (10/5/2019).

Hasilnya, pada makanan jenis kerupuk, terbukti mengandung bahan berbahaya.

Sampel yang diambil berasal dari sejumlah sentra takjil, antara lain Pinggir Kali (Pinka), Kelurahan Kepatihan, Desa Ketanon, dan Kelurahan Jepun.

Sementara mobil laboratorium lapangan juga disiapkan, untuk menguji setiap sampel yang dibeli dari para penjual takjil.

Napi yang Kabur dari Lapas Tulungagung Tertangkap Menjambret di Sidoarjo

Pengujian menggunakan 4 tes kit, yaitu rodamin B (pewarna tekstil), boraks dan formalin (bahan pengawet kimia) serta metanil yellow (pewarna sintetis).

Dari hasil pengujian, makanan yang positif pengandung bahan berbahaya tersebut adalah kerupuk udang dan kerupuk goreng pasir.

“Untuk kerupuk udang mengandung boraks, sedangkan kerupuk goreng pasir mengandung rodamin B,” terang Kasi Farmasi dan Perbekalan Dinkes Tulungagung, Masduki.

Enggan Lapor ke Petugas Medis, Banyak Pasien HIV/AIDS di Tulungagung Ditemukan Dalam Kondisi Parah

Lanjut Masduki, uji sampel takjil ini kelanjutan dari kegiatan intensifikasi pengawasan pangan.

Sebelumnya Dinkes Tulungagung melakukan inspeksi ke sejumlah grosir makanan di Tulungagung.

Selain menguji takjil yang dijual, petugas juga memberikan edukasi kepada para penjual.

Khususnya kepada para penjual makanan agar menjaga makanan tetap higienis, dan didukung sanitasi yang baik.

Temukan Sampah saat Tinjau Pantai Prigi Trenggalek, Mas Ipin Minta Prioritaskan Pembersihan Sampah

Sebab tahun sebelumnya terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan massal karena bakso dan makanan di foodcourt.

“Kami berharap tidak terulang lagi KLB seperti tahun lalu. Karenanya penjamah makanan sangat penting untuk diedukasi,” tegas Masduki.

Dinkes Tulungagung selanjutnya akan menelusuri produsen makanan yang terbukti mengandung bahan berbahaya.

Berbeda dengan grosir makanan yang mengarah pada pemberian sanksi, untuk produsen makanan siap makan ini akan dilakukan pembinaan.

Resep Es Oyen Penuh Warna, Cocok untuk Menu Takjil Buka Puasa Ramadan!

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved