Kejar-kejaran dengan Pengamen Jalanan di Lampu Merah, Selalu Lolos dari Razia Satpol PP Pamekasan
Kejar-kejaran dengan Pengamen Jalanan di Lampu Merah, Selalu Lolos dari Razia Satpol PP Pamekasan.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Selama memasuki Bulan Ramadan, pengamen jalanan yang mangkal di perempatan lampu merah di Jalan Raya Kanginan Pamekasan kembali beroperasi.
Kehadiran para pengamen tersebut dianggap meresahkan warga.
Sehingga banyak laporan yang disampaikan oleh warga kepada petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan.
• Unjuk Rasa Warga Pamekasan Minta Hentikan Penembakan Massa Demo Aksi 22 Mei di Jakarta Ricuh
• Kedapatan Bawa Sabu, Pria Asal Sampang Diciduk Polisi di SPBU Bandungan Pamekasan
• Polisi Pamekasan Dapati Ada 60 Orang Ikut Aksi People Power 22 Mei di Jakarta
Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas Satpol PP Pamekasan langsung melakukan razia. Namun hasilnya nihil.
Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Pamekasan, Ainurrahman mengatakan, pihaknya sudah melakukan razia pengamen jalanan secara intensif.
"Kami setiap hari sudah melakukan razia. Sebelum Bulan Ramadan itu mereka sudah tidak ada yang ngamen lagi di lampu merah," kata Ainurrahman kepada TribunMadura.com saat ditemui di Kantor Satpol PP Pamekasan di Jalan Kabupaten, Kamis (23/5/2019).
Ainur mengaku, petugas harus bekerja keras untuk mengejar para pengamen yang kabur sebelum akhirnya mereka berhasil bisa ditangkap.
Namun para pengamen tersebut berhasil lolos dari kejaran petugas Satpol PP Pamekasan.
"Razia ini dilakukan oleh belasan petugas Dinas Satpol PP Kabupaten Pamekasan di sejumlah lokasi. Antara lain perempatan lampu merah kanginan, perempatan lampu merah Jalan Trunojoyo," ujar Aunurrahman.
"Saat begitu petugas turun dari mobil saat operasi di malam hari dan sore hari, mereka langsung kabur. Kami kejar. Tapi mereka berhasil lolos," ujar Ainur menambahi.
Ainur juga mengungkapkan, petugas melakukan pengejaran sampai ke gang-gang dan perkampungan.
Target pengamen yang menjadi sasaran untuk ditangkap berjumlah sekitar 6 orang.
Rata-rata para pengamen tersebut masih remaja dan semuanya laki-laki.
"6 orang yang menjadi target kami untuk ditangkap semuanya laki-laki. Rata-rata mereka masih sekolah biasanya," beber Ainur.
"Mereka ini kehadirannya sudah membuat resah masyarakat. Berdasarkan laporan inilah kami melaksanakan razia dan akan terus menindak," tegas Ainur menambahi.