Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kajari Gresik Gelar Santunan Anak Yatim Piatu, Generasi Muda Diminta Tetap Jaga Persatuan NKRI

Kejaksaan Negeri Gresik menggelar santunan yatim piatu. Kegiatan tersebut diadakan untuk membantu anak-anak yang sangat membutuhkan bantuan menjelan

Penulis: Sugiyono | Editor: Yoni Iskandar
sugiyono/surya
Kajari Gresik Pandoe Pramoe Kartika memberikan sambutan dalam acara santunan anak yatim piatu di halaman kantor Kejari Gresik, Rabu (29/5/2019). 

 TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Kejaksaan Negeri Gresik menggelar santunan yatim piatu. Kegiatan tersebut diadakan untuk membantu anak-anak yang sangat membutuhkan bantuan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H.

Dalam acara tersebut diisi ceramah agama dengan tema mengajak persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kegiatan ini untuk membantu kebutuhan sehari-hari anak-anak yatim piatu menjelang hari Raya Idul Fitri," kata Kajari Gresik Pandoe Pramoe, Rabu (29/5/2019).

Selain santunan anak yatim piatu kata Kajari Gresik Pandoe Pramoe, pihaknya juga menggelar bazar murah untuk masyarakat Gresik, terutama untuk kebutuhan sehari-hari.

"Kemarin itu mengadakan bazar murah. Ada beras, minyak goreng, gula dan deterjen dijual dengan harga murah kepada masyarakat Gresik," imbuhnya kepada Tribunjatim.com.

Sementara, M Toha, dosen UIN Sunan Ampel Surabaya saat mengisi ceramah sebelum berbuka puasa mengajak kepada seluruh undangan dan anak-anak yatim piatu untuk saling menghormati antar umat Islam.

Resahkan Warga Karena Kerap Bawa Pisau, Pemuda Asal Bangkalan Ini Ditangkap Tim Anti Bandit

4 Fakta Penangkapan Bule Jerry Duane Gray yang Sebut Pemerintah Indonesia Disusupi Komunis

Identitas 4 Orang Asing dalam Rombongan yang Temani Prabowo Subianto ke Dubai Naik Private Jet

"Sesama umat Islam itu harus saling menghormati. Sebab, sesama umat Islam tidak boleh saling menyalahkan. Dan yang mempunyai kesempurnaan hanya Allah," kata Toha kepada Tribunjatim.com.

Toha yang juga mantan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Gresik mengatakan, perbedaan kostum sesama umat Islam tidak untuk diperdebatkan melainkan untuk saling menghormati.

"Percuma kita sesama umat Islam mempermasalahkan perbedaan yang kecil hingga terjadi perpecahan. Lebih baik menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia jauh lebih penting," katanya. (Sugiyono/TribunJatim.com).

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved