Ada Jembatan Ngujang 2 di Tulungagung, Menghapus Kemacetan Tahunan di Jembatan Ngujang 1
Ada Jembatan Ngujang 2 di Tulungagung, Menghapus Kemacetan Tahunan di Jembatan Ngujang 1.
Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Keberadaan Jembatan Ngujang 2 berdampak volumen kendaraan yang menurun drastis di Jembatan Ngujang 1.
Tidak ada penumpukan kendaraan di jembatan yang menjadi akses utara Tulungagung-Kediri ini.
Bahkan sistem satu arah (contra flow) yang menjadi andalan Polisi setiap tahun, kali ini frekuensinya jauh berkurang.
• KPU Tulungagung Buka Kotak Suara Siapkan Bukti Sengketa Pilpres 2019, Saksi Paslon 02 Tak Hadir
• Sempat Dikira Korban Pembunuhan, Mayat di Desa Doroampel Tulungagung Dipastikan Korban Tabrak Lari
• Pencuri Kotak Amal di Tulungagung Terbukti Curi Senpi Polisi, Sebal Charger Ponselnya Dicabut
Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Wisnu Setiawan Kuncoro mengatakan, tahun lalu pemberlakuan satu arah dilakukan 3 hingga 4 kali.
Tahun ini pemberlakukan contra flow hanya dilakukan satu kali, dengan waktu yang singkat.
“Tahun lalu contra diberlakukan 15 menit. Tahun ini hanya sekali selama 10 menit,” terang Wisnu.
Pemberlakuan satu arah dilakukan pada sore hari, untuk menguras kendaraan dari Tulungagung menuju Kediri.
Saat satu arah diberlakukan di Jembatan Ngujang 1, lalu lintas dari arah Kediri dialihkan ke Jembatan Ngujang 1.
Jika tahun lalu kemacetan mengular hingga 2 kilometer, tahun ini hanya sekitar 300 meter dan tidak terlalu lama.
“Kami mengupayakan jangan sampai ada mobil yang berhenti (antre) di atas Jembatan Ngujang 1,” tegas Wisnu.
Lebih jauh Wisnu mengungkapkan, diprediksi puncak arus mudik dan balik di Tulungagung adalah hari ini dan besok, Minggu (9/6/2019).
Titik kemacetan utama masih di Jembatan Ngujang 1, disusul Pos Pengamanan Pantai Gemah dan lokasi wisata.
Kemacetan terjadi pada pukul 15.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Waktu ini diperkirakan puncak lalu lintas yang masuk Tulungagung maupun yang keluar dari Tulungagung ke arah Kediri.
Karena itu masyarakat disarankan untuk menghindari rentang waktu ini.
“Minggu kemungkinan waktu terakhir masyarakat menikmati liburan. Kemungkinan terjadi lonjakan wisatawan,” pungkasnya.