Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Isyroqi Tunanetra Asal Mojokerto Hafal 30 Juz Al Quran, Khofifah Berangkat ke Pontianak Ikuti STQH

Isyroqi bersama 11 temannya yang lain, diterima di Gedung Negara Grahadi Surabaya oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa, sebelum diberangkatkan

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
sugiarto/surya
Isyroqi bersama 11 temannya yang lain, diterima di Gedung Negara Grahadi Surabaya oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa, sebelum diberangkatkan mengikuti Seleksi Tilawati Qur'an dan Hadist (STQH) Tingkat Nasional XXV Tahun 2019, Selasa (25/6/2019). 

 TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Memiliki kekurangan bukan berarti tak bisa memiliki kelebihan. Hal itu benar dibuktikan oleh Isyroqi, pemuda berusia 18 tahun asal Mojogeneng, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, jawa Timur.

Meski memiliki penglihatan yang tak sempurna bahkan tak bisa membuka kedua kelopak mata, namun pemuda ini justru berhasil menghafal Alquran sebanyak 30 juz.

Sore ini, Isyroqi bersama 11 temannya yang lain, diterima di Gedung Negara Grahadi Surabaya oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa, sebelum diberangkatkan mengikuti Seleksi Tilawati Qur'an dan Hadist (STQH) Tingkat Nasional XXV Tahun 2019.

Dari 12 pemuda pemudi yang diberangkatkan ke STQH oleh Gubernur Khofifah, Isyroqi menjadi satu-satunya peserta Kafilah Jatim yang mengalami tunanetra.

"Saya belajar menghafal Al Quran dari ibu saya. Ibu saya membacakan satu waqaf kemudian saya tirukan, alhamdulillah sudah 30 juz," kata Isyroqi pada Surya.

Besok Pagi Persebaya Surabaya Berangkat ke Pamekasan, Programkan Official Training Sore Hari

Penjual Rujak Cingur di Wiguna Surabaya Punya Program Baru, Mella Mau Pindah Lapaknya

Usai Menjenguk Wali Kota Surabaya, Putra dari Tri Risma Tak Kuasa Tahan Sedih di RS, Ini Komentarnya

Ia mengatakan, bahwa metode menghafal Al Quran tersebut ia lakukan sejak usia delapan tahun hingga usia 13 tahun. Dalam waktu lima tahun tersebut ia berhasil menghafalkan Al Quran dengan bantuan sang ibu.

Isyroqi pun sering mengikuti lomba MTQ baik tingkat kabupaten, provinsi dan juga nasional. Ia juga beberapa kali mendapatkan juara.

Namun kali ini, mengikuti kejuaraan STQH di Pontianak terasa berbeda karena dilepaskan langsung oleh Gubernur Khofifah. STQH di Pontianak itu akan dilangsungkan pada tanggal 26 Juni 2019 hingga 6 Juli 2019 mendatang.

"Persiapan yang saya lakukan ya melatih hafalan. Berusaha yang terbaik," tandasnya kepada Tribunjatim.com.

Saat melepas keberangkatan 12 kontingen Kafilah Jawa Timur jelang STQH, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasinya pada ke 12 anak tersebut. Menurutnya, mereka adalah para penjaga Alquran.

"Saya sampaikan terima kasih ada yang menjaga Alquran. Menjadi orang baik adalah dia yang tau ilmu Alquran dan mau mengajarkannya," tegas Khofifah.

Ia meminta Kafilah Jawa Timur, yaitu Isyroqi dan kawan kawan bisa menjalankan misi membawa nama harum Jawa Timur dengan baik.

Terutama setelah MTQ di Lombok beberapa waktu lalu Jawa Timur kurang sukses meraih juara. Padahal jumlah pesantren di Jawa Tkmur bergitu banhak.

"Saya titipkan seluruh Kafilah Jawa Timur yang dikirim hari ini, mereka saya yakin bisa memberikan yang terbaik. Jaga misi Kafilau Jatim," tegasnya.

Bagi Khofifah, para hafidz hafidzoh adalah lokomotif untuk bisa memuliakan warga masyarakat Jawa Timur. Sebagaimana diprogramkan Khofifah lima tahun ke depan, program Jawa Timur adalah memuliakan warga masyarakat Jawa Timur.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved