Serangan Tikus Massif, TNI dan Petani di Tulungagung Kerjasama Geropyokkan Tikus di Sawah
Puluhan petani di Kelurahan Kutoanyar, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur melakukan geropyokkan tikus di sawah, Selasa
Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Puluhan petani di Kelurahan Kutoanyar, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur melakukan geropyokkan tikus di sawah, Selasa (2/7/2019).
Geropyokkan dilakukan karena serangan hewan mengerat sudah sangat massif. Banyak tanaman padi yang mati karena dimakan bonggolnya, atau dicabut.
Para petani yang bergabung dalam Kelompok Tani "Tani Mulyo" ini melakukan penggeropyokkan tikus, dibantu personil TNI dari Kodim 0807 Tulungagung.
Penggeropyokkan ini dilakukan secara manual, dengan ngaliri sarang tikus dengan air, kemudian dijaring dan dipukul.
Menurut Ketua Kelompok Tani "Tani Mulyo", Agus Henipirwanto, serangan tikus sudah terjadi sejak awal Mei 2019 kepada Tribunjatim.com.
Salah satunya karena petani tidak kompak terkait awal masa tanam.
• Sebelum Fairuz Lapor Polisi, Galih Ginanjar Bertemu 4 Mata dengan Sonny, Isi Diskusi Pun Terungkap
• 4 Fakta Pendaki Hilang di Gunung Piramid Bondowoso, Pencarian 7 Hari Tak Temukan Keberadaannya
• Massa Sekolah Swasta di Kota Surabaya Demo Kebijakan Pagu Tambahan PPDB Sistem Zonasi: Merugikan!
"Ada yang baru panen, ada yang mulai tanam. Jadi makanan tikusnya selalu tersedia," ujar Agus kepada Tribunjatim.com.
Para petani sudah berupaya membasmi dengan cara memasang racun, terutama saat penyemaian.
Selain itu para petani juga memagari tempat penyemaian benih dengan plastik.
Meski banyak tikus yang mati, namun jumlah serangan tidak juga menurun.
"Kalau waktu penyemaian, sekali diracun yang mati bisa sampai 40 ekor," sambung Agus.
Serangan tikus ini disebabkan pula predator alami sudah tidak ada.
Ular sawah banyak ditangkap dan diambil kulitnya.
Sedangkan burung hantu banyak diburu dan dijual.
Masih menurut Agus, selama ini para petani kompak melakukan penggeropyokkan tikus.
Upaya ini cukup efektif untuk mengendalikan tikus.
"Setidaknya kami masih bisa panen. Padahal banyak tempat yang gagal panen karena serangan tikus," pungkas Agus. (David Yohanes/Tribunjatim.com)