Andai Tak 'Dibeli' Polisi, Keperawanan Remaja 14 Tahun Ini Bakal Dijual Tantenya Sendiri Rp 10 Juta
Seorang perempuan muda di Sumatera Utara ditangkap polisi dengan tuduhan menjual keponakannya sendiri yang butuh uang untuk sekolah.
TRIBUNJATIM.COM - Seorang perempuan muda ditangkap polisi dengan tuduhan menjual keponakannya sendiri yang butuh uang untuk sekolah.
Seorang perempuan lain yang berperan sebagai germo juga ditangkap.
Kisah ini dialami oleh DPS, seorang gadis berusia 14 tahun yang tinggal bersama adiknya, PA (9) dan kakeknya yang miskin.
Sebagai gambaran, kakek mereka bekerja serabutan di Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
• 8 Fakta Gadis Indonesia Bernama Fela Lelang Keperawanannya Rp19 M pada Politisi Jepang
• Jalannya Aneh Langsung Dituduh Tak Virgin, Ini Mitos-mitos Ngawur Soal Keperawanan yang Salah Kaprah
Si kakek harus menghidupi kedua bocah ini sejak mereka bayi.
Ibu kedua anak itu pergi entah kemana, sedangkan sang ayah mengalami gangguan jiwa dan hidup menggelandang.
Jangankan sekolah, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari saja, mereka tidak sanggup.
"ASI saja tak mereka rasakan, apalagi susu kaleng. Pas mau dibawa kemarin, cuma baju di badanlah yang dipunyai PA," kata Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu M Syarif Ginting lewat sambungan telepon kepada Kompas.com, Rabu (24/7/2019).
Sebelum mengenal PA, Syarif lebih dulu mengenal DPS yang menjadi korban perdagangan manusia yang melibatkan tantenya sendiri.
DPS ingin betul bersekolah, harusnya tahun ini dia berseragam putih biru.
Keinginannya itu pernah ia sampaikan saat bertemu ibunya, namun bukan jawaban bijak yang didapatnya, si ibu malah menyuruhnya menjual diri.
"Tak perlu sekolah, tak ada uang. Kalau tetap mau sekolah, jual aja dirimu..." ujar Syarif menirukan ucapan ibu DPS.
Kemiskinan yang merajalela dan niat kuat untuk merasakan bangku sekolah mengantar langkah DPS menemui tantenya SZ (23) di Kota Binjai.
SZ adalah mantan perempuan malam yang ternyata tega menjual keperawanan keponakannya sendiri.
SZ membawa DPS menemui SA alias Sri (40), kenalannya yang sehari-hari menjadi germo.
Singkat cerita, perawan DPS dijual Rp 10 juta. Laki-laki yang akan mencicipi tubuh DPS adalah polisi yang menyamar sepakat bertemu di Hotel Milala, tepi Jalan Medan-Binjai.