Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jatim Punya 11 Titik Energi Panas Bumi, Gubernur Khofifah Undang Investor Eksplor Energi Non Fosil

Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan DPRD Provinsi Jawa Timur mengesahkan Perda Rancangan Umum Energi Daerah (RUED) tahun 2019-2050.

SURYA/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Khofifah Indar Parawansa setuju bila calon pengantin di Jatim menjalani tes urine 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan DPRD Provinsi Jawa Timur mengesahkan Perda Rancangan Umum Energi Daerah (RUED) tahun 2019-2050. 

Untuk itu kini Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur tengah membuka pintu lebar-lebar untuk investor yang ingin mengeksplor potensi energi khususnya non fosil di Jawa Timur.

Dengan begitu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bisa menambah produksi energi non fosil di Jawa Timur.

Target terdekat di tahun 2025 mendatang, energi non fosil di Jatim bisa mencapai 16,8 persen.

(Gubernur Jatim Khofifah Siap Terapkan Aturan Baru, APBD Tak Boleh untuk Berangkat Haji Pejabat)

"Untuk energi non fosil, kita memang sedang menggalakkan, bahkan agak banyak yang saya minta untuk berinvestasi karena sebenarnya tidak besar," ucap Gubernur Khofifah.

"Tapi kita butuh agak banyak titik, apakah untuk sampah basah ataukah sampah plastik," kata Gubernur Khofifah, usai penandatangan pengesahan Perda RUED pada Jumat (26/7/2019).

Menurut Gubernur Khofifah, Jawa Timur memiliki potensi energi terbarukan yang cukup besar.

Antara lain energi panas bumi yang tersebar  di 11 titik diantaranya di Gunung Welirang, Gunung Semeru, Gunung Wilis, Gunung Ijen, Gunung Bromo, dan sejumlah gunung yang lain.

Selain itu yang juga ingin dikembangkan Khofifah adalah produksi listrik dari sampah.

Terkait produksi listrik dari sampah, bahkan di Surabaya sudah ada pembangkit listrik tenaga sampah yang sudah dijual ke PLN dengan kapasitas daya 1,8 Mega Watt.

Untuk itu, pengembangan energi listrik dari sampah dikatakan Khofifah tengah getol dikembangkan.

Dalam waktu dekat, GUbernur Khofifah bakal menggaet ITS untuk menciptakan mesin pengolah samlah plastik menjadi energi listrik.

Mesin itu diharapkan Khofifah bisa mengadopsi sistem yang dikembangkan salah satu pabrik kertas di Mojokerto.

(Mas Ipin Tawarkan Kerjasama Investasi Murah di Sektor Wisata Trenggalek, Hotel Berbintang Kemahalan)

"Kita akan komunikasikan dengan ITS untuk membuatkan sparepart nya. Seperti halnya yang ada di Mojokerto mengubah sampah plastik ke energi listrik," ucap Gubernur Khofifah.

"Kalau ITS yang siapkan, maka ketika butuh mesin lagi, maka akan mudah mencari dan murah juga cepat," tambahnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved