Mas Ipin Tawarkan Kerjasama Investasi Murah Sektor Wisata, Calon Investor: Cukup Menarik, Masuk Akal
Bupati Trenggalek, M Nur Arifin mengundang barisan investor untuk untuk mengeksplorasi potensi-potensi investasi yang bisa dijajaki di Trenggalek.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Bupati Trenggalek, M Nur Arifin mengundang barisan investor untuk untuk mengeksplorasi potensi-potensi investasi yang bisa dijajaki di Trenggalek.
Bupati Trenggalek, M Nur Arifin pun tak tertarik menawarakan kerjasama investasi sektor wisata dengan biaya berlebihan.
Pria yang akrab disapa Mas ipin ini mengenalkan kerja sama Investasi Murah sektor wisata dengan konsep nomadic tourism.
Lebih spesifik lagi berbentuk ecotourism berbasis masyarakat.
Calon investor yang datang ke Kabupaten Trenggalek memuji konsep ecotourism berbiaya murah yang ditawarkan Kabupaten Trenggalek, Jumat (26/7/2019) malam.
Mereka menganggap, investasi dengan konsep itu cukup menguntungkan apabila diterapkan di daerah seperti Trenggalek.
“Apa yang ditawarkan masuk akal dan bisa dilaksanakan. Ibaratnya kalau punya mimpi atau target, harus smart,” kata Hence Alfi Pongah dari PT Jakarta Tourisindo, BUMD DKI Jakarta yang bergerak dibidang pariwisata.
Dengan konsep itu, para investor bisa menanamkan modal dengan biaya relatif murah dibanding investasi besar-besaran kelas menangah atas.
Di sisi lain, perputaran uang juga lebih cepat karena sesuai dengan pasar yang dituju.
“Seharusnya, setahun-dua tahun, (hasil investasi) bisa moncer,” ucap Hence.
Ia juga menganggap Trenggalek yang bakal menyasar wisatawan dari Yogjakarta juga realistis.
(Kabupaten Trenggalek Dapat Restu Jadi Bagian Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Bidang Kebudayaan)
“Apabila ada 10.000 wisatawan di Yogyakarta, sepuluh persennya saja ke Trenggalek, sudah cukup menarik,” ucapnya.
Hance mendorong Pemkab Trenggalek untuk membuat even-even tingkat nasional secara rutin. Terutama di tempat-tempat ikonik yang tidak dimiliki daerah lain.
Misalnya, even Indonesia Climbing Festival yang digelar pekan terakhir Juni lalu di Tebing Sepikul, yang merupakan tebing tertinggi di Jawa Timur.
Konsep investasi bermodal murah, kata dia, juga terbukti berhasil. Ia mencontohkan pengembangan Kepulauan Seribu.