Warga Risih Alun-alun Gresik Bertebaran Vandalisme, Tulisan Tak Patut Ada di Lantai & Dinding
Warga Risih Alun-alun Gresik Bertebaran Vandalisme, Tulisan Tak Patut Ada di Lantai & Dinding.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Alun-alun Kabupaten Gresik menjadi korban vandalisme. Tulisan tidak patut terpampang jelas menempel di bangunan alun-alun.
Dari pantauan TribunJatim.com, ada satu tulisan tulisan tidak patut di lantai. Kalimat tidak patut itu ditulis menggunakan cat semprot berwarna merah.
Kalimat itu bertuliskan, K****l. Sontak hal ini mengundang keprihatinan warga yang sedang beraktivitas di alun-alun.
• Jelang Coblosan Pilkades di Gresik, Foto 2 Pria Beber Uang Depan Teras Rumah di FB Gegerkan Warga
• Terlilit Hutang, Sales Mobil di Gresik Ini Gelapkan Mobil Milik Konsumen
• Anggota MPC Pemuda Pancasila Gresik Siap Mengusung Ketuanya Jadi Bacabup Gresik
Tidak hanya itu, gambar kemaluan pria juga terlihat jelas ditambah tulisan dengan menggunakan tanah liat C*k berada di dinding dekat dengan tangga.
Apalagi lokasi bangunan yang baru saja diresmikan langsung oleh Bupati Sambari beberapa bulan lalu itu berada dekat dengan Masjid Jami dan Makam Syeikh Maulana Malik Ibrahim.
Sehingga selalu ramai dikunjungi warga. Bahkan berasal dari luar Gresik.
"Yang kesini kan banyak anak kecil dekat masjid lagi," ujar salah seorang pengunjung, Joko dengan nada kesal, Selasa (30/7/2019).
Sementara itu, anggota Komisi I DPRD Gresik Syaichu Busyiri meninjau langsung lokasi vandalisme di alun-alun.
Pria yang kerap disapa Cak Cu ini hanya geleng-geleng kepala melihat gambar dan tulisan tidak patut itu.
"Padahal dulu saya minta Alun-alun harus ada CCTVnya," ujar Syaichu dengan nada kecewa.
Pihaknya berharap agar tulisan itu seperti itu segera dihapus. Kemudian, jika pelaku ditangkap segera diberikan hukuman yang menimbulkan efek jera.
"Kita pasangi kertas di dadanya, di beri tulisan 'Saya yang mencoret Alun-alun'. Kalau sudah begitu baru bisa berfikir," katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Satpol PP Gresik Abu Hasan saat dihubungi mengatakan sudah mengetahui tulisan tidak patut tersebut.
Dia merasa prihatin, masih ada saja orang yang tidak merasa memiliki fasilitas umum yang harus dijaga bersama. Anggota yang bertugas pun sudah mengawasi dari pagi hingga malam.
"Kalau malam sudah ada laporan keadaan aman, jam 12 anggota sudah pulang. Malam-malam ada dua orang kita tegur, empat orang ramai-ramai ya kita tegur. Kalau satu orang? Kita tidak curiga," jelasnya.
Pihaknya juga menghapus tulisan tidak patut itu. Selain itu juga mengusulkan agar disetiap sudut Alun-alun memiliki Closed Circuit Television (CCTV) yang merekam 1x24 jam. Sehingga dapat memantau situasi yang ada di Alun-alun diluar jam kerja.
"Nanti kelihatan itu siapa di alun-alun. Bisa kita tegur langsung pakai pengeras suara," tutupnya.