Beruntung, dalam kecelakaan itu tidak ada korban jiwa.
Meski demikian, puluhan siswa TK yang berasal dari Panceng, Gresik itu tak bisa melanjutkan rencananya berwisaya di Kenjeran.
"Terpaksa para siswa, wali murid dan guru membatalkan berliburnya. Sehingga wisata ke Kenjeran Surabaya dibatalkan," katanya.
Akibat serudukan dump truk muatan tanah urukan 30 ton itu, bus pariwisata itu rusak parah.
Di antara kaca depan retak, bodi depan dan belakang ringsek.
Rochmat mengaku, sebelum berangkat kerja sempat memeriksa kondisi kendaraan, dan dipastikan kondisi truk dalam keadaan normal.
"Saya juga kaget, tiba-tiba rem belong. Saya tidak punya pilihan untuk menghentikan truk selain saya tabrakan bus di depan. Saya banting setir kiri banyak orang, belok ke kanan juga banyak orang," kata Rochmat.
Rochmat mengaku yakin bahwa truk yang dikemudikan dalam kondisi normal, sebab saat mengangkut muatan dari lokasi galian juga kondisi jalan yang nanjak dan turun.
"Kalau tidak kondisi normal, saat berangkat mengisi muatan jelas tidak bisa lancar. Tidak tahu tiba-tiba rem blong," katanya.
Terpisah Kasat Lantas Polres Gresik AKP Wikha Ardilestanto, mengatakan akibat tabrakan itu tidak ada korban jiwa dan kerugian materiil sebanyak Rp 30 Juta.
"Akibat dari laaka tersebut tidak ada korban jiwa. Hanya korban materiil sekitar Rp 30 Juta," kata Wikha.
Sedangkan untuk mengetahui penyebab kecelakaan itu, Satlantas Polres Gresik masih memeriksa para sopir dan saksi.
"Kita masih periksa pihak sopir dan saksi-saksi," katanya. (ugy/Sugiyono).