Pengakuan Penyidik Kasus Novel Baswedan Pasca Dibentuk, Bakal Ungkap Kasusnya Pakai 2 Cara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Novel Baswedan dan Hermawan Sulistyo

Harian Surya: Novel Baswedan cukup pesimis dengan tim ini, bagaimana tanggapanya?

Hermawan: Kami tidak apa-apa. Kalau Novel nggak mau diperiksa karena nggak percaya kepada kami pun nggak masalah. Yang penting, kami telah melakukan prosedur standar dalam investigasi. Sebelumnya, Novel sudah dijadwalkan untuk diperiksa namun berhalangan hadir. Rencananya, akan kami jadwalkan ulang.

Harian Surya: Ada yang menganggap molornya penyelidikan ini karena dekat dengan agenda pemilu, bagaimana tanggapannya?

Hermawan: Molor dari mana? Kan kami baru dibentuk efektifnya belum juga satu bulan. Kami nggak tahu dan nggak mau tahu soal politik. Kami tegaskan bahwa tim ini dibentuk dari rekomendasi dari KomnasHAM.

Rekomendasi itu kapan terbitnya? Kan belum lama juga. Terus, membentuk tim kan juga membutuhkan pertimbangan. Mulai dari imparsialitas, tidak boleh memihak, hingga menilai kemampuan seseorang. Di dalam membentuk tim ini saja sudah butuh waktu banyak. Kalau ngga ada passion terhadap negara, siapa yang mau? Sebab, credit poin tidak ada, nyawa terancam, duit hanya cuma untuk operasional.

Harian Surya: Lantas, adakah bukti kuat yang mengarah ke tersangka?

Hermawan: Kami sedang melakukan pemeriksaan instrumen terhadap alat yang digunakan. Mulai dari sepeda motor hingga penggunaan zat yang disiramkan. Laporan sementara yang masuk adalah H2SO4 atau asam sulfat. Kami melakukan penyelidikan terhadap kadar dan dampak yang ditimbulkan. Zat yang digunakan itu akan dihubungkan dengan aspek hukum, yaitu pembunuhan, penganiayaan, atau motif lain.

Kami akan mengambil saksi ahli dari perguruan tinggi. Bahkan, kalau diperlukan dan diperbolehkan UU, kami akan menggunakan ahli kimia dari Universitas di Amerika.

Harian Surya: Artinya belum ada yang mengarah ke tersangka?

Hermawan: Belum. Belum ada. Kami berhati-hati untuk mengambil kesimpulan.

Harian Surya: Kapan bisa selesai?

Hermawan: Soal waktu, kami ditarget selesai enam bulan. Bisa tepat waktu, bisa juga lebih cepat. Kami tidak bergantung apapun kecuali perkembangan di lapangan. Tidak ada urusan politik atau kepentingan lain. Kami base in fact sebab ini tugas negara. Kami nggak mau, nama kami 20 tahun lagi dihujat akibat kasus ini.

Saya bilang kami tidak bekerja untuk polisi, kami bekerja untuk bangsa ini. Begitu pekerjaan ini kami ambil, tidak ada rasa takut kepada tentara atau polisi. Termasuk, dibully LSM, media, atau hal lain. Kami profesional dan tidak mungkin menjual integritas kami.

Harian Surya: Adakah tantangan lain yang dihadapi oleh Tim Gabungan?

Hermawan: Kami adalah profesional yang pada intinya juga memiliki pekerjaan lain. Sehingga, harus pandai dalam membagi waktu. Akhirnya, kami secara rutin seminggu sekali bertemu untuk membahas masing-masing temuan sesuai dengan kepakaran masing-masing.

Berita Terkini