Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Isu dwifungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) kembali menyeruak setelah aktivis hak asasi manusia (HAM), Robertus Robet ditangkap oleh pihak kepolisian, Rabu (6/3/2019).
Robertus Robet ditahan atas tuduhan merendahkan institusi TNI dalam aksi kamisan pekan lalu setelah berorasi menolak kembalinya dwifungsi ABRI.
Serta, menyanyikan lagu yang merendahkan ABRI yang sempat populer di kalangan mahasiswa di tahun 1998.
• International Womens Day, Ketua TKD Jatim Sebut Keberpihakan Jokowi Pada Perempuan Sudah Terbukti
• International Womens Day, Ketua TKD Jatim Sebut Keberpihakan Jokowi Pada Perempuan Sudah Terbukti
Menanggapi hal itu, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin untuk Jatim, Machfud Arifin, mengatakan dwifungsi ABRI tidak mungkin kembali.
"Jangan salah tafsir, maksudnya kan memang ada lembaga dan kementerian yang harus diisi oleh anggota TNI, salah satunya adalah Bakamla (Badan Keamanan Laut) RI," kata Machfud saat ditemui di Kantor TKD Jatim, Jalan Basuki Rahmat, Jumat (8/3/2019).
Mantan Kapolda Jatim ini juga menjelaskan ada beberapa jabatan di institusi atau lembaga lain yang memang akan lebih tepat jika diisi oleh militer.
"Bakamla, yang tahu laut kan angkatan laut, terus Badan Narkotika Nasional (BNN) yang tahu kan polisi," ucap Machfud.
Machfud juga mengatakan, beberapa jabatan tersebut bisa diisi oleh militer yang masih bertugas atau belum purna.
"Seperti Sekjen Kemhan, itu masih aktif juga, namanya diperbantukan. Tidak mungkin yang sudah direformasi dihidupkan kembali, semua itu ada aturannya dan tidak membabi buta," katanya.
• Tim TKD Jatim Rangkul Nelayan di Pamekasan untuk Dongkrak Perolehan Suara Jokowi-Maruf Amin
• Sambut Repnas Setelah Keliling Jatim, TKD Jatim: Banyak Isu Hoaks Ditemukan dari Kubu Sebelah
Polemik dwifungsi ABRI sendiri bermula saat Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan yang pernah mengemukakan pendapatnya untuk menempatkan perwira TNI di posisi kementerian atau pemerintahan.
Hal itu disampaikan Luhut saat silaturahmi purnawirawan TNI dengan capres 01 Joko Widodo di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Minggu (10/2/2019).
"Ada lebih dari 500 perwira menengah kolonel yang nganggur. Saya bilang 'Pak (Jokowi) ini bisa masuk', Saya jelaskan tidak sampai setengah jam, saya bilang itu akan ciptakan lapangan kerja bagi perwira TNI," kata Luhut.